Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Bupati Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan H Abdul Wahid mengatakan, usaha industri kecil di Amuntai, ibukota kabupaten tersebut masih tetap bertahan sampai saat ini.

Orang nomor satu di jajaran pemerintah kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Utara (HSU) mengemukakan itu di sela-sela peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 Partai Golkar tingkat Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Kamis.

Industri kecil dari "kota bertakwa" Amuntai (185 kilometer utara Banjarmasin) itu antara lain berupa lemari (almari) dengan beragam bentuk olahan atau corak, serta berbagai perangkat kelengkapan dapur, dan lainnya.

"Dulu sebelum saya memimpin `Bumi Agung` HSU, perajin atau pelaku usaha industri kecil di kabupaten itu, terutama di Amuntai sempat kelimpungan, karena kesulitan mendapatkan bahan baku berupa kayu," ujarnya.

Pasalnya kayu di kabupaten HSU dan daerah sekitar sudah mulai langka, kecuali mendatangkan dari luar provinsi. Hal itu selain harus mengeluarkan biaya tinggi, bisa pula berdampak masalah hukum, jika kayunya ilegal.

"Tapi belakangan tidak lagi menggunakan kayu sebagai bahan baku usaha industrik kecil, sehingga mereka tetap eksis, bahkan menunjukkan perkembangan menggembirakan," lanjut Abdul Wahid yang kembali mencalon Bupati HSU untuk periode kedua.

Dengan nada gembira, Awa (panggilan akrab Abdul Wahid sewaktu menjadi wartawan Banjarmasin Post) mengatakan, produk industri kecil berbahan baku dominan berupa almunium dan kaca dari Amuntai HSU pangsa pasarnya bukan cuma lokal.

"Produk industri kecil dari Amuntai HSU juga merambah 13 kabupaten/kota di Kalsel serta provinsi tetangga, seperti Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim)," kata alumnus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin itu.

Bahkan, lanjutnya menjawab Antara Kalsel, pangsa pasar produk industri kecil asal Amuntai HSU hingga ke luar pulau Kalimantan, seperti Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi.

"Alhamdulillah para perajin atau pelaku usaha industri kecil di Amuntai HSU tidak kehilangan pekerjaan - matapencaharian. Ke depan kita berharap, usaha sektor non formal itu terus berkembang dan semakin maju," demikian Awa.

HSU salah satu sentra industri kecil di "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" Kalsel, selain Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) yang warga masyarakat setempat banyak menggeluti pengolahan dengan bahan baku logam.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016