Marabahan, (Antarnews Kalsel) - Komisi B DPRD Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur melakukan kunjung kerja ke Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (20/10).
Dalam kunjungan tersebut Ketua Komisi B DPRD Gresik H M Subki menyampaikan maksud dan tujuan berkunjung ke Batola, untuk belajar dan mengetahui pengelolaan aset desa dan dana desa.
Bupati Batola H Hasanuddin Murad mengatakan, kunjungan kerja para anggota dewan dari Kabupaten Gresik tersebut memberikan kebanggaan dan kehormatan tersendiri bagi daerah dan masyarakat.
Selain itu menurut dia, kunjungan itu menjadi salah satu daya dorong untuk terus berkarya dan mengabdikan diri melalui pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan daerah.
"Tentunya terintegrasi dengan arah kebijakan pembangunan yang ditetapkan oleh Pemprov Kalsel dan juga pemerintah nasional,"ujarnya dalam sambutan dibacakan Sekdakab Batola H Supriyono.
Kegiatan dipusatkan di Pendopo Bahalap Kantor Bupati Batola dijelaskan, meski Kabupaten Batola berpenduduk heterogen yakni perpaduan antara suku asli Dayak Bakumpai, Banjar, Jawa, Bali, dan daerah lainnya, tapi tingkat toleransi dan kerukunan hidup antar penduduk sangat tinggi.
“Alhamdulillah dari dulu sampai sekarang, kondisi dan situasi daerah kami selalu sejuk, aman, damai, tertib dan tentram,†terangnya.
Kondisi itu tercipta, jelas dia, berkat tingginya kesadaran dan partisipasi masyarakat yang selama ini telah terbina dan terpelihara oleh rasa kebersamaan maupun persaudaraan tanpa dipengaruhi unsur negatif bersifat SARA.
Lebih lanjut dikemukakan, Kabupaten Batola kini telah menjadi daerah penghasil padi terbesar dan sekaligus sebagai daerah penyangga ketahanan pangan nasional Provinsi Kalsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Dalam kunjungan tersebut Ketua Komisi B DPRD Gresik H M Subki menyampaikan maksud dan tujuan berkunjung ke Batola, untuk belajar dan mengetahui pengelolaan aset desa dan dana desa.
Bupati Batola H Hasanuddin Murad mengatakan, kunjungan kerja para anggota dewan dari Kabupaten Gresik tersebut memberikan kebanggaan dan kehormatan tersendiri bagi daerah dan masyarakat.
Selain itu menurut dia, kunjungan itu menjadi salah satu daya dorong untuk terus berkarya dan mengabdikan diri melalui pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan daerah.
"Tentunya terintegrasi dengan arah kebijakan pembangunan yang ditetapkan oleh Pemprov Kalsel dan juga pemerintah nasional,"ujarnya dalam sambutan dibacakan Sekdakab Batola H Supriyono.
Kegiatan dipusatkan di Pendopo Bahalap Kantor Bupati Batola dijelaskan, meski Kabupaten Batola berpenduduk heterogen yakni perpaduan antara suku asli Dayak Bakumpai, Banjar, Jawa, Bali, dan daerah lainnya, tapi tingkat toleransi dan kerukunan hidup antar penduduk sangat tinggi.
“Alhamdulillah dari dulu sampai sekarang, kondisi dan situasi daerah kami selalu sejuk, aman, damai, tertib dan tentram,†terangnya.
Kondisi itu tercipta, jelas dia, berkat tingginya kesadaran dan partisipasi masyarakat yang selama ini telah terbina dan terpelihara oleh rasa kebersamaan maupun persaudaraan tanpa dipengaruhi unsur negatif bersifat SARA.
Lebih lanjut dikemukakan, Kabupaten Batola kini telah menjadi daerah penghasil padi terbesar dan sekaligus sebagai daerah penyangga ketahanan pangan nasional Provinsi Kalsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016