PLN berkomitmen menjadikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi seluruh pegawai dan mitra kerja sebagai prioritas tertinggi atas segala aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan milik negara itu.
 
Hal itu merupakan perwujudan PLN menjalankan "Core Value" Akhlak dalam upaya membangun budaya K3 di perusahaan sekaligus komitmen terhadap slogan "Tidak ada yang lebih penting selain jiwa manusia".
 
Manajemen PLN UID Kalselteng melalui keterangan tertulis di Kota Banjarbaru, Sabtu menyebutkan, telah menggelar Forum K3 bersama 75 Mitra Kerja se-Kalsel dan Kalteng menyambut Bulan K3 Nasional yang di peringati setiap tanggal 12 Januari hingga 12 Februari.
 
Kepala Balai Pengawasan Ketenagakerjaan Daerah Wilayah 2 Kalsel Taufiqurrahman pada forum yang digelar di Banjarbaru, Selasa (6/2/2024) memberikan apresiasi yang tinggi atas komitmen seluruh pihak untuk menjalankan peraturan K3 di lingkungan kerjanya.
 
"Kami atas nama Pemprov Kalsel mengapresiasi seluruh pihak baik PLN maupun mitra kerja yang telah bekerja bersama untuk berusaha menurunkan angka kecelakaan kerja di wilayah Kalsel," ujar Taufiq.
 
Menurut Taufiq, pihaknya berharap seluruh perusahaan di wilayah kerja Kalsel dapat menerapkan budaya K3 konsisten dan berkesinambungan, sehingga komitmen "Zero Accident" tercapai secara terus menerus.
 
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3 Lingkungan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalsel Kharisma Aji Mahastoto mengatakan, setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan demi kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.
 
"Undang-Undang Nomor 13/2003 Tentang Ketenagakerjaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja menegaskan bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja," ujar Kharisma yang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut.
 
Salah satu pimpinan mitra kerja menandatangani komitmen "Zero Accident" disaksikan manajemen PLN UID Kalselteng dan mitra kerja pada Forum K3 bersama 75 Mitra Kerja se-Kalsel di Banjarbaru, Selasa (6/2/2024). (ANTARA/PLN UID Kalselteng)

 
Dijelaskan, permasalahan K3 bukan menjadi tanggung jawab pemilik pekerjaan, namun seluruh pihak yang terlibat didalam pekerjaan sehingga sepatutnya setiap masyarakat memahami dan lebih peduli dengan K3 tersebut.
 
"Melalui forum ini kami tegaskan kita semua adalah agen keselamatan dan kesehatan kerja dimanapun bekerja. Kita harus peduli terhadap K3, apabila melihat ada orang yang bekerja tidak sesuai SOP atau Alat Pelindung Diri (APD) tidak lengkap sehingga harus tegas dan berani menghentikannya," ucap Kharisma.
 
Senior Manager Distribusi Sugeng Hidayat mengatakan, K3 bukan sekadar kewajiban formal, tetapi budaya yang harus ditanamkan dan dijunjung tinggi oleh seluruh pihak termasuk mitra kerja.
 
"K3 bukan hanya tentang aturan dan kebijakan, tetapi soal meningkatkan kesadaran dan kesungguhan untuk menerapkan dalam setiap langkah. Setiap tindakan dan keputusan yang diambil, harus selalu mencerminkan komitmen untuk melindungi satu sama lain," tegasnya.
 
Dikatakan Sugeng, pada forum K3 itu selain memaparkan strategi-strategi pencapaian "Zero Accident" dan kegiatan menitikberatkan diskusi, tukar pikiran dan saling berbagi pengalaman tentang praktik terbaik dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
 
"Kami berharap melalui kegiatan itu menjadi peringatan terhadap K3 yang semakin meningkat sehingga aktivitas ketenagalistrikan bisa berjalan dengan aman, sehat, selamat dan berkelanjutan," kata Sugeng.
 
Diakhir acara, seluruh peserta forum membubuhi tandatangan komitmen "Zero Accident" baik yang dilalukan oleh jajaran manajemen PLN UID Kalselteng maupun mitra kerja di lingkungan UID Kalselteng.
 
 

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024