Ketua DPRD Kotabaru Kalimantan Selatan Syairi Mukhlis didampingi Wakil Ketua M Arif mengajak pengunjuk rasa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Anak Kaki Gunung Sebatung (Akgus) untuk berdiskusi setelah Pemilu.
Hal itu di sampaikan Syairi saat menemui pengujuk rasa di depan halaman kantor DPRD setempat.
"Apa yang di sampaiakan pengunjuk rasa kami tampung dan akan kami ajak berdiskusi( heraing) setelah pemilu," Kata Syairi di Kotabaru, Senin.
Syairi mengatakan, pihaknya sudah menerima 10 sapirasi yang di suarakan oleh pengujuk rasa.
"Namun ini tahun politik diskusi akan kita tunda agar tidak menimbulkan penafsiaran yang kurang tepat," ujarnya
Syairi menambahkan, bahwa LSM Akgus mempertanyakan 10 item hasil pembangunan di Kotabaru yang sudah berjalan maupun yang masih berjalan serta mempertanyakan proyek strategis yang di rasa mandek.
Agenda yang di ajukan dalam heraing nantinya berupa poko masalah diterima terutama terkait dengan Jambatan Pulau Laut, pelebaran jalan Setagen, tata batas pertambangan, dokumen AMDAL PT SDE, serta tambang tambang yang ada di Kotabaru.
Koordinator Lapangan sekaligus Ketua LSM Akgus, Hardiyandi yang sering disapa Bang Tungku menyampaikan ada 10 pokok permaslahan yang di sampaikan terhadap ketua DPRD .
Pertama, ia meminta penjelasan tidak lanjut pembagunan jembatan penghubung Pulau Laut dan Tanah Bumbu di daratan Kalimantan sudah terbengkalai 10 tahun.
Kedua mempertanyakan pelebaran jalan di KM 1 desa Stagen Kotabaru. Ketiga mempertanyakan tata batas pertambangan Pulau Laut Kotabaru.
Keempat, ia mempertanyakan dukumen AMDAL pertambangan pulau laut dan AMDAL pelabuhan PT Sumber daya energi (SDE) didesa Sepapah kecamatan sampanahan Kabupaten Kotabaru.
Kelima pemberitahuan adanya dugaan penjualan tanah masyarakat perampasan yang dilakukan oleh kepala desa Sepapah kecamatan sampanahan kabupaten Kotabaru.
Pada aksi damai tersebut, Tungku diterima langsung ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis dan wakil ketua DPRD, M Arif dan anggota DPRD Rustam serta didampingi dari pengamanan dari polres Kotabaru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Hal itu di sampaikan Syairi saat menemui pengujuk rasa di depan halaman kantor DPRD setempat.
"Apa yang di sampaiakan pengunjuk rasa kami tampung dan akan kami ajak berdiskusi( heraing) setelah pemilu," Kata Syairi di Kotabaru, Senin.
Syairi mengatakan, pihaknya sudah menerima 10 sapirasi yang di suarakan oleh pengujuk rasa.
"Namun ini tahun politik diskusi akan kita tunda agar tidak menimbulkan penafsiaran yang kurang tepat," ujarnya
Syairi menambahkan, bahwa LSM Akgus mempertanyakan 10 item hasil pembangunan di Kotabaru yang sudah berjalan maupun yang masih berjalan serta mempertanyakan proyek strategis yang di rasa mandek.
Agenda yang di ajukan dalam heraing nantinya berupa poko masalah diterima terutama terkait dengan Jambatan Pulau Laut, pelebaran jalan Setagen, tata batas pertambangan, dokumen AMDAL PT SDE, serta tambang tambang yang ada di Kotabaru.
Koordinator Lapangan sekaligus Ketua LSM Akgus, Hardiyandi yang sering disapa Bang Tungku menyampaikan ada 10 pokok permaslahan yang di sampaikan terhadap ketua DPRD .
Pertama, ia meminta penjelasan tidak lanjut pembagunan jembatan penghubung Pulau Laut dan Tanah Bumbu di daratan Kalimantan sudah terbengkalai 10 tahun.
Kedua mempertanyakan pelebaran jalan di KM 1 desa Stagen Kotabaru. Ketiga mempertanyakan tata batas pertambangan Pulau Laut Kotabaru.
Keempat, ia mempertanyakan dukumen AMDAL pertambangan pulau laut dan AMDAL pelabuhan PT Sumber daya energi (SDE) didesa Sepapah kecamatan sampanahan Kabupaten Kotabaru.
Kelima pemberitahuan adanya dugaan penjualan tanah masyarakat perampasan yang dilakukan oleh kepala desa Sepapah kecamatan sampanahan kabupaten Kotabaru.
Pada aksi damai tersebut, Tungku diterima langsung ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis dan wakil ketua DPRD, M Arif dan anggota DPRD Rustam serta didampingi dari pengamanan dari polres Kotabaru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024