Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, menyiapkan posko logistik pemilu di Desa Juhu yang merupakan desa tertinggal di kabupaten setempat menjelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

"Desa Juhu adalah desa terpencil di Kecamatan Batang Alai Timur. Kami mendirikan pos di kawasan daerah terpencil guna kelancaran distribusi logistik pemilu menjelang pencoblosan," kata Kadiv Perencanaan Data dan Informasi (Rendatin) KPU HST Murjani di Hulu Sungai Tengah, Kalsel, Sabtu.

Baca juga: Bawaslu HST temukan 232 pelanggaran peserta pemilu

Murjani menyebutkan seluruh logistik pemilu, baik untuk daerah terpencil maupun daerah lain, dalam waktu 4 hari ke depan telah selesai tahap persiapan dan tinggal menunggu jadwal pengantaran ke titik pos yang telah ditentukan, termasuk pos desa tertinggal.

"Yang paling lama pengantaran ke desa terpencil, biasanya butuh waktu seharian, bahkan bisa lebih. Akan tetapi, kami pastikan seluruh logistik pemilu akan didistribusikan tepat waktu," ucapnya.

Pada saat pengantaran logistik pemilu ke desa terpencil, kata dia, akan ada pengawalan dari pihak kepolisian guna memastikan penyelenggaraan pemilu di daerah terpencil berjalan dengan baik.

Selain titik pos logistik di desa terpencil, menurut Murjani, ada 10 pos lagi tersebar pada 10 kecamatan yang berbeda. Hal ini mengingat perjalanan untuk menempuh ke daerah tersebut membutuhkan waktu yang relatif cukup lama.

Oleh karena itu, perlu efisiensi waktu dengan cara distribusi logistik pemilu pada lima hari sebelum waktu pemungutan suara.

Baca juga: Berita kriminal, hukum dan politik kemarin, DPRD Kalsel ingin pastikan KPU tak bermasalah hingga peredaran uang palsu

Ia menyebutkan 898 tempat pemungutan suara (TPS) untuk mengakomodasi 194.922 pemilih, terdiri atas 97.118 laki-laki dan 97.804 perempuan yang tersebar pada 169 desa.

Dikatakan pula bahwa teknis distribusi logistik pemilu dilaksanakan dengan pertimbangan cuaca ekstrem seperti hujan yang berpotensi bencana banjir.

Oleh sebab itu, pihaknya memutuskan pengantaran logistik pemilu lebih awal sebelum hari pemungutan suara guna mengantisipasi hal-hal di luar kendali.

Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya lembaga kebencanaan, terkait dengan imbauan ataupun langkah-langkah menanggulangi kondisi banjir.

"Langkah selanjutnya untuk mengantisipasi banjir, kami mendirikan 898 TPS di titik yang kemungkinan kecil tidak tergenang banjir," ujar Murjani.

Baca juga: Bacaleg Golkar di HST jalani sidang dugaan pelanggaran administrasi

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024