Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) yang terdiri atas lima wilayah kecamatan pun kini "calap" alias terendam pada beberapa kawasan karena hujan berbarengan dengan pasangannya air laut.

Pantauan ANTARA Kalsel, Ahad, melaporkan bukan cuma banjir melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan merendam Barabai (165 km utara Banjarmasin), tetapi "kota seribu sungai" yang tak lagi ibukota provinsi pun kini calap pada beberapa kawasan.

Kota seribu sungai Banjarmasin memang rentan calap (bahasa daerah Banjar Kalsel), terutama pada saat hujan lebat turun berbarengan pasang dalam air laut, karena secara geografis berada di bawah permukaan air laut.

Selain itu. pendangkalan Sungai Barito dan Sungai Martapura yang membelah kota tersebut, serta sistem drainase tak bisa berfungsi maksimal seperti hujan lebat turun dua jam saja banyak ruas jalan dan permukiman penduduk calap.

Sebagai contoh hujan lebat turun Sabtu (13/1/24) malam beberapa kawasan permukiman di Kelurahan Pemurus Dalam Banjarmasin Selatan yang merupakan pinggiran kota hingga Ahad siang masih calap.

Faktor lain yang menyebabkan rentan calap, sejumlah anak sungai tertutup, baik secara alami karena pengendapan sidemen maupun bangunan rumah toko (ruko) sehingga julukannya berubah dari seribu sungai menjadi seribu ruko.

Begitu pula Peraturan Daerah (Perda) tentang Rumah Panggung terkesan seperti "macan kertas atas meja" sehingga bangunan tetap menggunakan sistem menguruk lahan akibat kawasan tangkapan air berkurang.
 
"Calap" atau air menggenangi beberapa kawasan permukiman dan ruas jalan di Kota Banjarmasin, Ahad (14/1)24) akibat hujan lebat sebelumnya berbarengan pasang dalam air laut. (ANTARA/Syamsuddin Hasan)
 
Perda rumah panggung salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin bersama DPRD -nya meminimalkan genangan air pada kawasan permukiman serta jalanan.

Sebagai contoh hingga tahun 1970-an genangan air pada kawasan permukiman dan jalanan di Kota Banjarmasin tidak separah seperti sekarang atau belakang ini.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024