Amuntai, (Antaranews.Kalsel) -Ketua Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mengingatkan semua pihak tentang pentingnya peran guru apabila diimbangi dengan jiwa dan semangat patriotisme.


Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Abdu Syahid di Amuntai, Jum'at mengatakan, selain perlu meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru maka semangat dan jiwa patriotisme juga perlu ditanamkan.

"Hanya guru yang memiliki jiwa patriotik mampu menjalankan tugas dan kewajiban mendidik bangsa dengan Penuh pengabdian, tidak kenal menyerah dan tanpa pamrih," ujar Abdu Syahid.

Abdu Syahid mengatakan, tenaga guru merupakan aset berharga dalam melahirkan sumber daya manusia (SDM) handal dan berkualitas di masa mendatang.

Ia mencontohkan pada tragedi Kota Hirosima dan Nagasaki di Bom Amerika, Kaisar Jepang saat itu justru menjadikan tenaga guru yang masih tersisa sebagai aset terpenting membangun kembali Jepang.

"Membangun negara harus dimulai dengan membangun kualitas guru, karena selanjutnya melalui tangan para guru ini akan lahir kualitas sumber daya manusia yang akan membangun bangsa dan negara," terangnya.

Namun, Abdu juga mengakui, hancurnya suatu bangsa juga bisa disebabkan karena kualitas para guru, sumber daya manusia yang dilahirkan melalui para guru ini juga bisa menjadi sebab hancurnya suatu bangsa dan negara.

Pada Pelantikan Pengurus IGI Kabupaten HSU periode 2016-2021 di Aula Banua Kita Amuntai, Abdu Syahid meminta para guru untuk terus meningkatkan kualitas melalui pelatihan profesi guru dan kepala sekolah.

Ia juga berharap kerjasama IGI dengan PGRI untuk terus berupa meningkatkan kualitas dan peran guru dimasa mendatang.

Ketua IGI Wilayah Kalsel, Adnani mengatakan berdasarkan data hasil nilai uji kompetensi guru, maka bisa dilihat kualitas sebagian guru masih rendah.

Namun, katanya, nilai kompetensi guru ini bisa disebabkan karena pengetahuan guru terhadap soal yang diujikan memang rendah, tapi bisa pula karena kesalahan teknis dalam menjawab soal.

"Kita berharap tidak ada lagi guru yang gagap teknologi yang hanya bisa membuka komputer namun tidak bisa mengoperasionalkannya lebih jauh," katanya.

Wakil Sekjen IGI Pusat Abdul Halim meninformasikan rencana IGI pusat untuk melaksanakan Pelatihan Literasi produktif di Surabaya 6-10 Oktober, dimana IGI akan 

mencanangkan satu juta guru terlatih literasi produktif. Guru yang sudah terlatih akan melanjutkan pemberian pelatihan bagi tenaga guru lainnya.

Terkait Diklat Profesi guru dan kepala sekolah, katanya, aplikasi untuk diklat profesi guru dan kepala sekolah ini bisa di unduh di situs playstore di Internet sehingga semua guru ditanah air bisa mengaksesnya.

"Sebagai organisasi profesi, keberadaan IGI memang untuk meningkatkan profesionalime guru, karena itulah penting bagi suatu profesi pekerjaan untuk membentuk organisasi profesi agar bisa meningaktkan profesionalisme mereka," tandasnya.





Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016