Marabahan, (Antaranews Kalsel)  - Kepala Bidang Kewilayahan Badan Perencanaa Daerah Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan Munadi mengatakan, studi analisis dampak lingkungan  (AMDAL) pembangunan jalur kereta api Marabahan – Anjir Pasar – Banjarmasin sepanjang 81,35 kilometer dalam waktu dekat selesai dilakukan.
     

Jalur kereta api Marabahan – Anjir Pasar – Banjarmasin merupakan  realisasi rencana pembangunan jalur Trans Kalimantan koridor Palangkaraya – Pulang Pisau – Kapuas – Marabahan – Banjarmasin sekitar 194 kilometer," ujar Kepala Bidang Kewilayahan Bappeda Batola Munadi, di Marabahan, Rabu (28/9).
     
Diutarakannya,  jalur kereta api Marabahan - Anjir Pasar - Banjarmasin terbagi dua jalur yaitu,  dari arah Anjir Pasar ke Banjarmasin sepanjang 27,5 kilometer  melewati  Kecamatan Anjir Pasar, Anjir Muara, Alalak, dan Mandastana dengan rencana stasiun di  Anjir Pasar dan Handil Bakti, Alalak.
     
Selanjutnya,  trase dari Anjir Pasar ke arah Marabahan sepanjang 32 kilometer  melewati  Kecamatan Anjir Pasar, Wanaraya, Barambai, dan Marabahan dengan rencana stasiun  di Anjir Pasar, Wanaraya, dan Marabahan.
     
Dijelaskannya,  lebar jalan rel kereta api 1.435 milimeter, sesuai dengan rencana lebar jalan rel kereta api Trans Kalimantan, sedangkan di Pulau Jawa lebarnya 1.067 milimeter.
     
Untuk jarak minimum antara as jalan rel dipetak jalan , sebut dia, empat meter dan kebutuhan lahan lebarnya mencapai 40 meter.
     
Lebih lanjut dia mengemukakan,   beban gandar 22,5 ton atau lebih besar dari  beban gandar di Pulau Jawa  sebesar 15 ton dengan  kecepatan maksimum kereta api direncanakan 160 kilometer/jam.
     
Pembangunan jalur kereta api di wilayah Batola, terang  Munadi, seluruhnya dibiayai dana APBN dari perencanaan studi kelayakan, Amdal, Detail Engineering Design (DED), pembebasan lahan hingga pelaksanaan konstruksinya.
     
Direncanakan tahun  2017, ucap dia,  sudah mulai tahap pengerjaan fisiknya,  dimana proses pekerjaannya dimulai pada titik lahan yang sudah dibebaskan  atau status lahan clear and clean dan diharapkan kereta api sudah dapat dioperasikan sekitar  tahun 2019.
     
Kemudian, tegas dia,  saat beroperasinya kereta api  akan terkoneksi dengan transportasi lainnya  terutama dengan Bandara Syamsudin Noor Banjabaru,  Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dan Terminal Regional di kilometer17 Kabupaten Banjar.

Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016