Kandangan (Antaranews Kalsel) - Jembatan penyeberangan di Desa Hulu Banyu, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, rusak sehingga sangat membahayakan warga saat melintasinya.


Kasubag Humas Polres Hulu Sungai Selatan AKP Agus Winartono di Kandangan Selasa mengatakan, kondisi lantai jembatan terbuat dari kayu itu banyak yang lapuk sehingga sangat rentan patah saat ada warga yang melitasinya.

"Pada Jumat (16/9) dua warga yang menggunakan sepeda motor, tercebur ke sungai karena lantai jembatan yang terbuat dari kayu Ulin, tiba-tiba patah, saat mereka melintasi di jembatan tersebut," katanya.

Beruntung, tambah Agus, kedua korban yaitu Caca (22 tahun) warga Hulu Banyu dan Kariyadi (30 ) warga Lambuk Desa Tumingki, bisa selamat, hanya mengalami luka lecet.

Padahal, pada saat kejadian, air sungai sedang mengalir deras atau banjir, beruntung keduanya bisa berenang sehingga tidak hanyut terseret arus, sedangkan untuk sepeda motor korban masih dalam upaya pencarian.

Mengantisipai agar korban serupa tidak terjadi lagi, petugas dari Polsek Loksado telah melakukan Koordinasi dengan Kades Hulu Banyu, Koordinasi dengan Tagana HSS, BPBD HSS dan memasang Police Line.

Diharapkan, pembangunan jembatan tersebut segera dilakukan, karena jembatan Hulu Banyu merupakan salah satu jembatan penghubung antardesa yang cukup vital bagi masyarakat.

Saat ini, Pemkab HSS terus berupaya mengalokasikan dana untuk pembangunan infrastruktur, terutama di daerah terpencil seperti di Kecamatan Loksado.

Kecamatan yang juga menjadi salah satu destinasi wisata Kalse tersebut, akan terus dibenahi, bukan hanya pemenuhan fasilitas di lokasi wisata, tetapi juga pembangunan infrastruktur di sekilat daerah tersebut.

Melalui infrastruktur yang memadahi, maka masyarakat Loksado akan lebih berkembang, bukan hanya kesejahteraannya, tetapi jula pola pikirnya menjadi lebih maju, dan siap menyambut seluruh wisatawan yang datang.***1***

(T.U004/B/H005/H005) 20-09-2016 20:10:06

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016