Banjir melanda pemukiman penduduk di pinggiran Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Provinsi Kalimantan Selatan akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Kamis siang.

"Memang sempat warga setempat panik, seperti Desa Alat, Kecamatan Hantakan. Tapi, Alhamdulillah keadaan banjir sudah menurun," ujar Ketua Posko Meratus Kecamatan Hantakan HST Kasman Susanto saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Kamis.

Baca juga: Bupati Aulia pantau penggunaan ekskavator keruk sampah di sungai

Kasman mengatakan banjir kali ini tidak separah dan berdampak parah seperti kejadian serupa pada Januari 2021.

Kasman menuturkan warga Hantakan berharap banjir seperti kejadian 2021 tidak terulang kembali pada musim hujan kali ini.

Karena, Kasman menyebutkan bencana banjir pada Januari 2021 berdampak parah di seluruh wilayah Kalimantan Selatan termasuk Kabupaten HST.

"Walau baah (banjir) sempat membuat panik warga, Alhamdulillah tidak meminta korban jiwa. Tidak seperti 2021 beberapa buah rumah hanyut dan bangunan rusak," tutur Kasman.

Baca juga: Pemkab HST datangkan dua unit "excavator" tanggulangi banjir

Sementara itu, seorang tokoh masyarakat Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa Muhran (64) mengungkapkan kedalaman air tidak melampaui tebing Kali Benawa.

"Mungkin karena luapan air banjir Kali Benawa tidak terlalu tinggi dan lama sehingga arus bisa terbagi pada kanal buatan dari Keratau Batu Benawa ke Pantai Hambawang Kecamatan Labuan Amas Selatan HST," ujar Muhran.

Muhran mengimbau masyarakat di sekitar pinggiran sungai agar waspada ketika turun hujan berintensitas tinggi guna mengantisipasi banjir.

Diketahui, Kecamatan Hantakan merupakan daerah pemekaran dari Kecamatan Batu Benawa yang berlokasi di pinggiran Meratus dan Kali Benawa menuju ke hilir hingga Sungai Barabai Ibu Kota Kabupaten HST.

Baca juga: Dandim 1002/HST pamit diwarnai penanganan banjir hingga COVID-19

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023