Lima anggota kelompok kerja (Pokja) usaha ayam petelur Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Halong Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan mengikuti pelatihan mandiri yang dilaksanakan mahasiswa IPB melalui program One Village One CEO.

Berlokasi di area kandang ayam, Anwar salah satu alumni pengabdian Ponpes Nurul Muhibbin bersama empat santri vokasi yang tergabung di Pokja peternakan ayam menyimak pemaparan terkait penerapan biosekuriti untuk pencegahan masuknya penyakit dalam area kandang yang disampaikan satu mahasiswa IPB.

Baca juga: Dinkes HSS berikan PMT bagi balita dan ibu hamil percepat turunkan stunting

Transfer teknologi bidang peternakan yang dilakukan program kolaborasi Adaro - IPB melalui pendampingan terkait penerapan biosekuriti diyakini Anwar dapat membantu kelangsungan usaha ayam petelur yang dilakukan ponpes sejak 2019.

"Sebagai anak kandang saya jadi lebih paham soal penerapan biosekuriti untuk mencegah masuknya penyakit dalam kandang," ungkap alumni Ponpes sejak 2021 itu.

Anwar sendiri baru dua tahun ini dipercaya Ponpes menjaga kandang ayam yang berada sekitar 10 kilometer dari pondok pesantren.

Tak ada rasa takut bagi Anwar meski harus tidur di pondok sederhana yang bersebelahan dengan kandang ayam berisi ratusan ayam petelur bantuan program Adaro Santri Sejahtera.

Keinginannya untuk mengabdi dan memajukan usaha peternakan ayam petelur jadi motivasinya terus mengelola kandang ayam bersama anggota Pokja lainnya.

Aktifitas Anwar sebagai anak kandang dimulai sejak pukul 07.00 Wita mulai dari membersihkan sisa pakan hingga proses pengambilan telur ayam pada sore hari.

Secara bergiliran Anwar dengan santri lainnya mengelola 465 ekor ayam yang mencakup ayam lama 162 ekor dan ayam baru 303 ekor.

Baca juga: DPRD dorong Pemkot Banjarbaru tangani stunting komprehensif
Satu santri Ponpes Nurul Muhibbin Halong Kabupaten Balangan mengemas telur ayam untuk menyuplai kebutuhan program bantuan anak stunting yang dilaksanakan PT Adaro Indonesia. (ANTARA/HO-YABN)

Ketua pokja peternakan ayam petelur Ustadz Abdul Halim mengatakan produksi telur kini mencapai 90 persen atau sekitar 460 butir.

Produksi telur dari Ponpes Nurul Muhibbin Halong ini pun mampu menyuplai kebutuhan telur untuk program bantuan anak stunting di Kecamatan Halong. 

"Sudah enam bulan ini kami menyuplai telur untuk program pencegahan stunting yang dilaksanakan Adaro," jelas Ustadz Halim.

Tiap bulan jumlah telur yang disuplai mencapai 4.500 butir dan diberikan kepada anak stunting per satu minggu sekali sebanyak tujuh butir.

Selanjutnya hasil penjualan telur selain dialokasikan untuk pembelian pakan juga digunakan keperluan penggantian fasilitas kandang yang rusak, kebutuhan Ponpes dan upah penjaga kandang.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023