Program Adaro Bina Insan Sejahtera 2023 berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) University Jawa Barat melakukan pendampingan dan pelatihan bagi perajin bambu di Desa Balida Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

Lewat skema "matching fund kedaireka" 2023 IPB University membawa program unggulan ekosistem bisnis desa "One Village One CEO" (OVOC) membina dan mendampingi beberapa desa binaan Adaro, salah satunya Desa Balida.

Baca juga: Pemkab HSU Kalsel dan Adaro kuliahkan anak daerah di IPB

"Potensi bambu di Desa Balida cukup tinggi jadi kami ingin berbagi ilmu pemanfaatan bambu agar bisa lebih awet dan digunakan dengan jangka waktu lebih panjang," kata salah satu mahasiswa program OVOC Agung Nugroho saat dikonfirmasi di Tanjung, Kabupaten Tabalong, Selasa.

Pelatihan selain diikuti  perajin bambu juga melibatkan masyarakat desa dan kelompok sadar wisata untuk menambah wawasan dan keterampilan terkait pengolahan dan pemanfaatan bambu.

Transfer ilmu yang dilakukan tim IPB University mulai dari pengolahan kolam pengawetan  bambu hingga pembuatan gazebo dari bambu sebagai sarana pendukung ekowisata di Pasar Budaya Racah Mampulang Desa Balida.

Agung menyebutkan penggunaan bahan pengawet berupa borak dan soda api dalam kolam pengawetan diyakini bisa membuat jangka pakai  bambu sebagai bahan pembuatan kerajinan tangan maupun gazebo lebih tahan lama.

Tim IPB University juga mendatangkan tenaga ahli dari Yayasan Bambu Indonesia juga mengajarkan soal SOP pemanfaatan dan pengolahan bambu.

Baca juga: Program OVOC Adaro-IPB terapkan biosekuriti peternakan

"Kita juga membantu kelompok sadar wisata Desa Balida membuat profil video company serta  paket wisata di Desa Balida," ucap Agung didampingi dua rekannya peserta program OVOC, yakni Nada medistira dan Diva Nurfitrianti.

Tenaga ahli  dari Yayasan Bambu Indonesia Hikmatullah mengenalkan soal konstruksi gazebo dan terkait pengembangan desa wisata oleh tim dosen IPB University Resti Meilani.

Kepala Desa Balida Syahridin mengatakan saat ini terdapat tujuh jenis bambu di wilayahnya mulai dari bambu Haur kuning, paring tali, buluh, manis, batung, akar dan rebung.

"Adanya pendampingan tim IPB University ini sangat mendukung upaya kami mengoptimalkan pemanfaatan bambu di Desa Balida termasuk pengembangan ekowisata," tutur Syahridin.

Sebagai salah satu desa yang masuk program kampung iklim sejak 2021 Syahridin pun optimis wisata Desa Balida akan terus berkembang dengan dukungan potensi alamnya salah satunya tanaman bambu. (Adv)

Baca juga: Siapkan Usaha Santri, Adaro - IPB Latih Budidaya Ikan Papuyu

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023