Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Provinsi Kalimantan Selatan H Bardiansyah menyambut gembira rencana pembangunan Jembatan Sungai Puting Kabupaten Tapin.

"Kami menyambut gembira rencana Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor untuk membangun Jembatan Sungai Puting. Kami akan dukung dan temui pak Gubernur terkait rencana pembangunan Jembatan Sungai Puting tersebut," ujarnya, di Banjarmasin, Jumat.

Menurut dia, mungkin bukan cuma dirinya tapi masyarakat umum juga gembira jika terbangun Jembatan Sungai Puting, sekitar 45 kilometer barat laut Banjarmasin itu.

Politisi senior Partai Golkar yang juga pensiunan pegawai negeri sipil bergelar doktor dan magister manajemen itu menyatakan, Jembatan Sungai Puting bukan saja menghubungkan Margasari Tapin-Marabahan, ibu kota Kabupaten Barito Kuala (Batola), tapi akan menjadi bagian jalan Trans Kalimantan.

Jalan Trans Kalimantan poros tengah Kalsel itu, menurut dia lagi, akan memperpendek jarak dengan provinsi tetangga Kalimantan Tengah, terutama dengan daerah hulu sungai atau `Banua Anam` Kalsel.

Banua Anam Kalsel itu meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, dan Kabupaten Tabalong.

"Dengan terbangun Jembatan Sungai Puting itu nanti hubungan antara Kalteng dengan Banua Anam Kalsel menjadi lebih pendek dan waktu tempuh lebih cepat," katanya pula.

Ia menyatakan, bagi mereka yang bepergian dari Banua Anam ke Kalteng atau sebaliknya tidak lagi mesti lewat jalan lingkar utara/Jalan Syarkawi atau masuk Kota Banjarmasin.

Secara terpisah, anggota Komisi III DPRD Kalsel H Iberahim Noor dari Partai NasDem juga menyambut gembira rencana pembangunan Jembatan Sungai Puting karena prasarana perhubungan itu sejak lama menjadi dambaan masyarakat.

"Selama ini mereka yang mau menyeberang dari Margasari Tapin ke Marabahan Batola atau sebaliknya menggunakan `ponton` tradisional," ujarnya pula.

"Masak pada jalan Trans Kalimantan sekelas jalan nasional masih menggunakan kapal penyeberangan tradisional," kata wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Kalsel IV meliputi Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah itu pula.

Mantan anggota DPRD Tapin itu menerangkan, sebelumnya Balai Besar Jalan Nasional Wilayah Kalimantan sudah merencanakan pembangunan Jembatan Sungai Puting dengan konstruksi agak mendatar atau tidak menggunakan lengkungan tinggi.

"Tapi rencana tersebut belum ada tindak lanjut sebab perusahaan pertambangan batu bara PT Antang Gunung Meratus meminta Jembatan Sungai Puting itu menggunakan konstruksi lengkungan tinggi," ujarnya lagi.

Sungai Puting merupakan alur untuk pengangkutan hasil tambang batu bara dari perusahaan pemegang izin/perjanjian kontrak karya pertambangan batu bara (PKP2B) yang beroperasi di Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

"Ketika Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi serta perhubungan bertemu dengan manajemen perusahaan pertambangan batu bara itu, pekan lalu, mereka menyatakan kesediaan membantu pembangunan Jembatan Sungai Puting tersebut," kata Iberahim.

Pernyataan atau keinginan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor untuk membangun Jembatan Sungai Puting tersebut disampaikan ketika meninjau kawasan tersebut pada waktu hampir bersamaan dengan kunjungan Komisi III DPRD provinsi setempat ke Tapin, pekan lalu.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016