PT Adaro Indonesia melalui program bina desa terus menggiatkan upaya kemandirian desa.

Salah satu penerima manfaat program tahun ini warga Desa Masingai II Kecamatan Upau, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan yang mendapatkan bantuan ayam Kampung Unggul Batlitbangtan (KUB) serta pelatihan dan pendampingan.

Pendampingan dilakukan oleh mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) lewat Merdeka Belajar Kampus Merdeka MBKM Sociopreneur One Village One CEO (OVOC) hasil kerjasama Adaro dan IPB.

Melalui pendampingan khususnya pada analisa usaha, ditemukan kendala utama yang dihadapi masyarakat adalah pakan ikan yang harganya terus meningkat sehingga keuntungan usaha yang didapatkan sangat kecil.

Untuk itu mahasiswa IPB berinisiatif melakukan pelatihan pembuatan pakan alternatif dengan menggunakan bahan yang ada di sekitar.

Dalam praktik pembuatan pakan ayam berbasis pakan lokal, Adaro bersama IPB mendatangkan satu peternak ayam KUB asal Kabupaten Tabalong yang cukup sukses, Arief Rahman Hakim. 

Melalui kegiatan ini Arief menjelaskan mengenai cara pembuatan pakan menggunakan bahan yang mudah dijumpai oleh masyarakat menggunakan teknik fermentasi.

Mulai dari ampas tahu, batang pisang, kulit kedelai dan sisa sayuran yang dapat diolah sebagai campuran pakan ayam KUB.

"Dua tahun saya mengembangkan ayam KUB keuntungannya luar biasa karena itu sangat positif sekali jika warga Desa Masingai II mau mencoba ternak ayam kampung unggulan ini," jelas Arief.

Dengan adanya kolaborasi Adaro bersama IPB Arief optimis usaha ayam KUB bisa berkembang dan  warga bisa membangun komunikasi agar usaha ini berkelanjutan.

Arief sendiri kini telah memiliki 700 ekor ayam KUB (termasuk indukan) dengan produksi anakan ayam (DOC) mencapai 50 ekor per Minggu.

Sementara itu perwakilan program CSR PT Adaro Indonesia Khairani menyebutkan pelatihan pembuatan pakan ayam ini untuk mengurangi kebutuhan pakan dari pabrikan.

"Dengan pakan olahan peternak bisa hemat Rp6.000 sampai Rp7.000 per kilogramnya dibanding pakan pabrikan," jelas Khairani.

Sebagai pilot project program bantuan 4.500 doc ayam KUB kepada penerima manfaat diharapkan menjadi usaha tambahan warga Desa Masingai II selain sebagai petani karet.

Bibit Ayam KUB jenis Narayana dan Janaka diberikan sebanyak 8 ekor kepada tiap penerima manfaat untuk diternakkan.

Program ini tambah Khairani menjadi salah satu upaya diversifikasi usaha petani Desa Masingai II selain getah karet. 

"Harapan kita akan ada peternak unggul yang bisa menyuplai produksi ayam KUB ke wilayah IKN," tambahnya.

Bantuan pun akan dilanjutkan tahun 2024 dengan mengevaluasi tingkat keberhasilan para peternak ayam untuk diberikan pendampingan dan pembinaan kelompok mulai dari pembibitan, pembesaran dan pemasaran

Salah satu peternak Desa Masingai II Adri Probo mengatakan cukup tertarik mencoba beternak ayam KUB untuk menambah pendapatan selain sebagai petani karet.

Selanjutnya melalui pendampingan dan transfer ilmu  melalui program OVOC diyakini Almalia Pramena salah satu mahasiswa IPB masyarakat Desa Masingai II mampu memahami standar manajemen budidaya Ayam KUB.

Termasuk manajemen pemberian pakan ayam KUB hingga penetasan produksi doc.

Bagi mahasiswi jurusan Manajemen Agribisnis  bantuan ayam KUB ini sangat menunjang kemandirian masyarakat melalui usaha sampingan di bidang peternakan. 

Mengingat mayoritas masyarakat Desa Masingai II merupakan petani karet, melihat tren produktivitas karet disini mengalami penurunan tentunya usaha sampingan tersebut sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan sumber penghasilan lain. 

Selain itu pindahnya kehadiran IKN juga menjadi peluang sekaligus tantangan yang harus dihadapi warga dalam pemenuhan kebutuhan pangan, sehingga usaha budidaya ayam KUB ini sangat menjanjikan untuk terus dikembangkan.(Adv)

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023