Hal itu disampaikan Bupati Rahmat saat memimpin panen padi indeks pertanaman (IP) 200 dan penanaman padi IP 300 di lahan Optimalisasi Lahan (Oplah) 2025 di Desa Tambak Karya, Kecamatan Kurau, Rabu.
Baca juga: Bupati Tanah Laut: Percepatan penggarapan CSR untuk swasembada pangan
Menurut Rahmat, dari total luas wilayah 363.000 hektare, sekitar 264.000 hektare atau 72 persen merupakan lahan pertanian dan perkebunan yang memiliki potensi besar untuk mendukung swasembada pangan.
"Kami memacu para petani dan brigade pangan untuk melaksanakan penanaman secara intensif, sehingga target panen padi tiga kali dalam setahun bisa tercapai," ujarnya.
Ia menegaskan, Tanah Laut menjadi salah satu dari empat daerah di Indonesia yang ditunjuk pemerintah pusat sebagai sampel program swasembada pangan nasional.
“Alhamdulillah Tanah Laut dipercaya sebagai daerah percontohan swasembada pangan karena dinilai memiliki peningkatan signifikan,” katanya.
Baca juga: Bupati Tanah Laut gunakan drone tanam padi perdana di Bati-Bati
Rahmat mengapresiasi dukungan Kementerian Pertanian RI yang telah menyalurkan berbagai program serta bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan).
"Kami berterima kasih atas bantuan hampir 900 unit alsintan yang diberikan kepada 83 brigade pangan di Tanah Laut. Ini luar biasa untuk mendukung produktivitas pertanian," ucapnya.
Usai kegiatan di Desa Tambak Karya, rombongan melanjutkan peninjauan lahan oplah dan penanaman padi IP 300 di Desa Ujung, Kecamatan Bati-Bati.
Kegiatan tersebut juga dihadiri pejabat Kementerian Pertanian dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sebagai wujud sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Bupati Tanah Laut: Stunting masih jadi ancaman serius SDM daerah
