Pengusaha kedai atau cafe di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan membuat produk kopi bernama "Kopi Untuk Palestina" yang dijual Rp25 ribu/botol, hasil penjualan seluruhnya disumbangkan kepada korban perang di Palestina.
"Baru mulai hari ini. Seluruh kedai kedai atau cafe yang konsen ke kopi terlibat, penjualan diwakili oleh tujuh tempat. Hasil penjualan akan diserahkan ke penyalur yang ada di Tapin," ujar salah satu inisiator Ubad owner Kedai Ruai Rindu kepada ANTARA di Rantau, Rabu.
Racikan para barista Tapin itu yakni kopi susu botol 200 ml, bisa dijumpai di kedai atau cafe ; Ruai Rindu, Yota, Grafik, Piluntang, Arata, Naya dan Kalamari.
"Apabila ingin langsung menyalurkan donasi berupa uang juga bisa di tujuh tempat ini," ujarnya.
Ubad menjelaskan target pada tahap pertama sesuai bahan yang terkumpul dari seluruh pegiat kopi yang notabene pemuda ini cukup untuk 500 botol, artinya dijaka diuangkan bakal lebih dari Rp12 juta.
"Season pertama ini dibatasi sampai akhir bulan. Kemungkinan bisa terjual lebih dari 500 botol," ujarnya.
Ia katakan, penjualan "Kopi Untuk Palestina" ini tak sebatas di bulan ini saja namun akan dilanjutkan di bulan-bulan berikutnya, apalagi ada donatur maka bisa produksi lebih banyak.
"Targetnya terjual sebanyak-banyaknya. Para pengusaha tentunya tak rugi karena bahan didapatkan dengan cara patungan," ujar Ubad.
Ubad bilang, pihaknya juga membuka kesempatan untuk para dermawan yang ingin terlibat pada aksi kemanusiaan ini, misalnya donasi untuk pembelian bahan produksi kopi.
"Kita juga siap apabila ada instansi ataupun perusahaan swasta yang ingin menjadi donatur ataupun pembeli dari kopi ini," bebernya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Baru mulai hari ini. Seluruh kedai kedai atau cafe yang konsen ke kopi terlibat, penjualan diwakili oleh tujuh tempat. Hasil penjualan akan diserahkan ke penyalur yang ada di Tapin," ujar salah satu inisiator Ubad owner Kedai Ruai Rindu kepada ANTARA di Rantau, Rabu.
Racikan para barista Tapin itu yakni kopi susu botol 200 ml, bisa dijumpai di kedai atau cafe ; Ruai Rindu, Yota, Grafik, Piluntang, Arata, Naya dan Kalamari.
"Apabila ingin langsung menyalurkan donasi berupa uang juga bisa di tujuh tempat ini," ujarnya.
Ubad menjelaskan target pada tahap pertama sesuai bahan yang terkumpul dari seluruh pegiat kopi yang notabene pemuda ini cukup untuk 500 botol, artinya dijaka diuangkan bakal lebih dari Rp12 juta.
"Season pertama ini dibatasi sampai akhir bulan. Kemungkinan bisa terjual lebih dari 500 botol," ujarnya.
Ia katakan, penjualan "Kopi Untuk Palestina" ini tak sebatas di bulan ini saja namun akan dilanjutkan di bulan-bulan berikutnya, apalagi ada donatur maka bisa produksi lebih banyak.
"Targetnya terjual sebanyak-banyaknya. Para pengusaha tentunya tak rugi karena bahan didapatkan dengan cara patungan," ujar Ubad.
Ubad bilang, pihaknya juga membuka kesempatan untuk para dermawan yang ingin terlibat pada aksi kemanusiaan ini, misalnya donasi untuk pembelian bahan produksi kopi.
"Kita juga siap apabila ada instansi ataupun perusahaan swasta yang ingin menjadi donatur ataupun pembeli dari kopi ini," bebernya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023