Martapura, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Banjar mendukung upaya mewujudkan seluruh wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan menjadi kota layak anak sehingga bisa melindungi anak-anak dari berbagai tindak kekerasan.

"Kami mendukung program Kalsel menjadi kota layak anak karena sudah seharusnya anak-anak dilindungi," ujar Bunda PAUD Banjar Raudatul Wardiyah, di Martapura, Rabu.

Setelah menghadiri gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diselenggarakan Pemprov Kalsel dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional Tahun 2016 di Banjarmasin, menurutnya sesuai tema peringatan HAN yakni "akhiri kekerasan terhadap anak" maka sudah seharusnya anak-anak sebagai generasi bangsa harus dijaga dan dilindungi fisik dan mentalnya.

"Jangan sampai anak disakiti, mengingat kekerasan yang dilakukan orang tua maupun anggota keluarga lainnya akan sangat membekas hingga anak sudah dewasa," kata dia.

Dia menegaskan, pihaknya sebagai Bunda PAUD bersama perempuan lainnya baik secara individu maupun organisasi akan selalu melindungi, menjaga, dan berupaya memenuhi hak-hak anak.

"Kami juga mengajak seluruh kaum perempuan lebih memperhatikan anak, dimulai dari hal-hal kecil di lingkungan keluarga sehingga anak merasa aman dan nyaman," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Gubernul Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, peringatan HAN harus dijadikan momentum meningkatkan sekaligus mengajak seluruh pihak untuk menjaga dan melindungi anak-anak.

"Kita mulai dari orang tua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, pemerintah dan negara harus untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab atas perlindungan bagi anak-anak," ujarnya pula.

Dia menambahkan, kesan dan makna pada peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2016 hendaknya bisa diwujudkan dalam upaya bersama untuk memenuhi hak-hak anak secara optimal.

"Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan, layanan kesehatan yang baik, hak atas kepemilikan akta kelahiran dan hak-hak lain yang dirumuskan dalam Undang Undang Perlindungan Anak," katanya pula

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016