Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, memperkuat sistem layanan kesehatan di kabupaten yang berujuluk "Bumi Bersujud" dengan melakukan sosialisasi program dapatkan, gunakan, simpan dan buang obat yang baik dan benar (Dagusibu) kepada masyarakat.
"Program ini penting untuk diketahui dan dipahami oleh semua lapisan masyarakat guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam menggunakan obat yang tepat dan sesuai aturan," kata Ketua IAI Cabang Tanah Bumbu Nur Mahdi, di Batulicin Ahad.
Dia mengatakan, sejauh ini masih ditemukan masalah kesehatan bagi masyarakat khususnya terkait penggunaan obat. Hal itu dikarenakan yang bersangkutan kurang memahami tentang penggunaan dan penanganan obat yang baik dan benar.
Menurut Mahdi, permasalahan di bidang obat dan penggunaan obat selalu muncul dari tahun ke tahun. Salah satunya adalah peredaran obat palsu, salah kaprah dan "panic buying" obat COVID-19, serta polemik ketersediaan sirup yang menjadi penyebab gagal ginjal akut yang meresahkan dan membingungkan masyarakat.
Baca juga: IAI bersama BPOM perkuat pengawasan obat di Tanah Bumbu
Dalam kasus itu, masyarakat memerlukan sumber informasi terpercaya, akurat untuk mengurangi keresahan dan kebingungan dalam menyikapi isu dan permasalahan seputar obat.
"Oleh sebab itu, IAI harus hadir dalam memberikan informasi yang dapat tanggung jawabkan dalam memberikan solusi mengenai permasalahan obat," jelas Mahdi.
Saat ini pengurus IAI telah memiliki program gerakan keluarga sadar obat (GKSO) yang diimplementasikan melalui kegiatan "Dagusibu" yang dijalankan oleh semua cabang IAI di seluruh Indonesia.
Hal itu dinilai dapat membantu dan memandu masyarakat cara menggunakan obat yang lebih baik dan benar.
Harapannya masyarakat mudah mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar agar memperoleh manfaat terbesar dari obat itu sendiri dan terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan atau membahayakan dari obat.
"IAI Tanah Bumbu telah melakukan sosialisasi kepada warga Desa Maju Makmur Kecamatan Batulicin dan selanjutnya, anggota IAI Tanah Bumbu juga akan melakukan sosialisasi ke desa-desa lain di seluruh wilayah "Bumi Bersujud"," terangnya.
Masyarakat sangat antusias menghadiri acara sosialisasi itu, dimana ilmu yang mereka dapatkan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan ditularkan kepada masyarakat lainnya.
Mahdi melanjutkan, program ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan dengan membentuk Apoteker Sahabat Keluarga Melayani Edukasi cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, membuang obat dengan benar atau Kampung ASK Me Dagusibu.
Baca juga: IAI Tanbu selamatkan ratusan pelajar dari penyalahgunaan obat
Program ini juga dapat dilaksanakan di tingkat pengurus daerah dan pengurus cabang. Kampung ASK Me Dagusibu dibentuk dengan memilih suatu wilayah tingkat RT/RW/Pedukuhan/Desa/Kampung) yang kemudian dibina, didampingi untuk dikembangkan menjadi kampung maju dan mandiri dalam penggunaan obat.
"Untuk sementara dana yang kami gunakan bersumber dari pengurus dan anggota IAI Tanah Bumbu serta donasi dari beberapa Apotek di Tanah Bumbu yang sifatnya sukarela. Donasi yang kami dapatkan berupa dana serta obat-obatan dan perlengkapan alat kesehatan lainnya," tutup Mahdi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Program ini penting untuk diketahui dan dipahami oleh semua lapisan masyarakat guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam menggunakan obat yang tepat dan sesuai aturan," kata Ketua IAI Cabang Tanah Bumbu Nur Mahdi, di Batulicin Ahad.
Dia mengatakan, sejauh ini masih ditemukan masalah kesehatan bagi masyarakat khususnya terkait penggunaan obat. Hal itu dikarenakan yang bersangkutan kurang memahami tentang penggunaan dan penanganan obat yang baik dan benar.
Menurut Mahdi, permasalahan di bidang obat dan penggunaan obat selalu muncul dari tahun ke tahun. Salah satunya adalah peredaran obat palsu, salah kaprah dan "panic buying" obat COVID-19, serta polemik ketersediaan sirup yang menjadi penyebab gagal ginjal akut yang meresahkan dan membingungkan masyarakat.
Baca juga: IAI bersama BPOM perkuat pengawasan obat di Tanah Bumbu
Dalam kasus itu, masyarakat memerlukan sumber informasi terpercaya, akurat untuk mengurangi keresahan dan kebingungan dalam menyikapi isu dan permasalahan seputar obat.
"Oleh sebab itu, IAI harus hadir dalam memberikan informasi yang dapat tanggung jawabkan dalam memberikan solusi mengenai permasalahan obat," jelas Mahdi.
Saat ini pengurus IAI telah memiliki program gerakan keluarga sadar obat (GKSO) yang diimplementasikan melalui kegiatan "Dagusibu" yang dijalankan oleh semua cabang IAI di seluruh Indonesia.
Hal itu dinilai dapat membantu dan memandu masyarakat cara menggunakan obat yang lebih baik dan benar.
Harapannya masyarakat mudah mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar agar memperoleh manfaat terbesar dari obat itu sendiri dan terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan atau membahayakan dari obat.
"IAI Tanah Bumbu telah melakukan sosialisasi kepada warga Desa Maju Makmur Kecamatan Batulicin dan selanjutnya, anggota IAI Tanah Bumbu juga akan melakukan sosialisasi ke desa-desa lain di seluruh wilayah "Bumi Bersujud"," terangnya.
Masyarakat sangat antusias menghadiri acara sosialisasi itu, dimana ilmu yang mereka dapatkan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan ditularkan kepada masyarakat lainnya.
Mahdi melanjutkan, program ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan dengan membentuk Apoteker Sahabat Keluarga Melayani Edukasi cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, membuang obat dengan benar atau Kampung ASK Me Dagusibu.
Baca juga: IAI Tanbu selamatkan ratusan pelajar dari penyalahgunaan obat
Program ini juga dapat dilaksanakan di tingkat pengurus daerah dan pengurus cabang. Kampung ASK Me Dagusibu dibentuk dengan memilih suatu wilayah tingkat RT/RW/Pedukuhan/Desa/Kampung) yang kemudian dibina, didampingi untuk dikembangkan menjadi kampung maju dan mandiri dalam penggunaan obat.
"Untuk sementara dana yang kami gunakan bersumber dari pengurus dan anggota IAI Tanah Bumbu serta donasi dari beberapa Apotek di Tanah Bumbu yang sifatnya sukarela. Donasi yang kami dapatkan berupa dana serta obat-obatan dan perlengkapan alat kesehatan lainnya," tutup Mahdi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023