Kepala Dinas Lingkungan Hidup Barito Kuala (DLH Batola), Kalimantan Selatan Fahriana mengharapkan, 10 desa telah dibina  Desa Danda Jaya di tahun depan dapat membina kembali desa lainnya, sehingga di Batola semua desa menjadi Desa Program Iklim (Proklim).

“Dari verfikasi itu nilai tertinggi adalah lestari, “kata Kepala Dinas DLH Batola Fahriana  dalam siaran pers disampaikan, Jum'at.

Baca juga: PT MBP creates Environmental Awareness Village through proklim in Mantuil

Menurut dia, desa binaan dilakukan verfikasi lapangan bertujuan mengecek lapangan secara langsung. 

Contohnya, sebut dia,  apakah benar di Batola ada penampungan air sebagai antisipasi kekeringan, lalu bagaimana pengelolan sampah didalamnya.

 “Tujuan dari Proklim adalah kemampuan desa untuk antisipasi kekeringan, bencana banjir, beradaptasi dengan perubahan iklim dan memitigasi antisipasi dari pemanasan global," terangnya.

Sinergitas antar SKPD, organisasi, LSM, pelaku usaha sangat diperlukan, jelas dia,  untuk mendukung desa Proklim. 

“Mudah-mudahan hari ini, kami bisa membina program lestarinya di lapangan. Kalau memang benar tidak ada rekayasa, InsyaAllah 2023 ini kita mendapatkan Proklim Lestari, “harapnya. 

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Batola Suyud Sugiono mengatakan, peningkatan dari tahun ke tahun di Desa Danda Jaya telah mendorong upaya partisipasi masyarakat desa di Batola dalam memiliki kemampuan dan kemandirian pada penurunan emisi karbon.

Menurutnya,  selama ini telah dilakukan upaya fasilitasi desa, salah satu kegiatannya adalah melakukan penanaman pohon.

Selain itu, sambungnya, upaya memanfaatkan area lahan yang ada termasuk di sekitar kawasan permukiman dimanfaatkan seoptimal mungkin.

Dia mengucapakan terima kasih kepada semua pihak dan elemen masyarakat atas partisipasinya yang telah konsen membina Desa Proklim. 

Baca juga: Wujudkan Kampung Sadar Lingkungan PT MBP lakukan Proklim Mantuil Bahimat

“Proses telah kita lakukan akan mendapatkan nilai lebih baik. Termasuk upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat dan mengedukasi ke lapisan masyarakat yang harapannya minimal mendidik kepedulian menjaga lingkungan pada tempat tinggal kita, “jelasnya.

Kepala Desa Danda Jaya Diyono menyebutkan kemampuan desanya dalam hal adapatasi dan mitigasi perubahan iklim telah melakukan upaya,  seperti pengelolaan sampah limbah padat dan cair.

Selanjutnya, menggunakan energi terbarukan dengan pemanfaatan sisa limbah pertanian, konservasi dan penghematan energi juga budidaya pertanian yang rendah emisi termasuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.  

“Pemerintah desa melalui desa Proklim Lestari diharapkan pada desa binaan bisa memberdayakan kembali masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang sifatnya menjadi suatu pendapatan tidak memerlukan biaya besar," terangnya. 

Seperti, papar dia, penggunaan pupuk organik, memanfaatkan bank sampah, optimalisasi hasil pertanian pada padi, jeruk dan jamur. 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK-RI) melakukan verifikasi lapangan kampung iklim, di Kecamatan Rantau Badauh,  Kabupaten Batola, Kalimantan Selatan. 

Verifikasi lokasi Proklim tahun 2023 oleh KLHK-RI tersebut untuk mendapatkan Penghargaan Desa Proklim Katagori Lestari.

Baca juga: Pemkab HSS wajibkan perusahaan bina satu desa dukung Proklim dan Adipura
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK-RI) melakukan verifikasi lapangan kampung iklim, di Kecamatan Rantau Badauh,  Kabupaten Batola, Kamis (7/9/2023).(ANTARA/HO-Diskominfo Batola).

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023