Petugas PLN berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mendekati wilayah objek vital nasional yakni PLN UPT Kalselteng Gardu Induk (GI) Bandara Syamsudin Noor Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Petugas PLN memadamkan api secara manual dan juga menggunakan dua mesin dengan memanfaatkan persediaan air sekitar 10.000 liter sebagai upaya siaga karhutla area GI Bandara Syamsudin Noor.
“Petugas melakukan pemadaman dengan memotong titik api agar tidak mendekati area objek vital PLN,” kata Manager PLN UPT Kalselteng Ivan Nur Pratama di Banjarbaru, Selasa.
Ivan menyebutkan PLN UPT Kalselteng memberikan pelatihan pemadaman karhutla kepada anggota, khususnya di area GI Bandara Syamsudin Noor, sebagai upaya penanggulangan dini karhutla di wilayah objek vital nasional.
“Peralatan dan personel internal untuk pemadaman karhutla kita sediakan di objek vital yang berpotensi terjadi bencana karhutla,” ucapnya.
Ivan mengungkapkan pelatihan dasar pemadaman diberikan kepada anggota karena wilayah tersebut kerap terjadi kebakaran lahan, terlebih sumber titik api sulit diketahui.
Pihaknya melakukan penyiraman lahan radius lima meter dari lokasi GI Bandara Syamsuin Noor agar kondisi tanah tetap basah sehingga meminimalisir penyebaran api jika waktu-waktu karhutla melahap lahan di wilayah tersebut.
Sementara itu, Tim Leader K3 dan Keamanan PLN UPT Kalselteng Dison Respatih menyebutkan di GI Bandara Syamsudin Noor terdapat empat tabung dan dua sumur bor untuk menampung persediaan air dengan total sebanyak 10.000 liter.
Dia mengungkapkan persediaan air tersebut sebagai upaya penanggulangan karhutla karena wilayah tersebut mengalami kekeringan air akibat musim kemarau panjang.
“Persediaan air cukup untuk melindungi are objek vital PLN dari titik api,” ujar Dison.
Pantauan ANTARA di lokasi kejadian, objek vital PLN dalam kondisi aman dari kepungan api, sedangkan lahan lain yang tidak diketahui pemiliknya terbakar sekitar 15-20 hektare. Hingga pukul 16.26 WITA kondisi api masih menyala disertai kabut asap membumbung tinggi.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator GI Bandara Syamsudin Noor M Rasyid Noor mengatakan titik api terlihat sejak pukul 10.00 WITA, kemudian kondisi api mulai membesar sekitar pukul 12.00 WiITA dan semakin mendekati area objek vital PLN akibat angin cukup kencang.
Dia mengerahkan sebanyak 12 petugas PLN untuk melakukan upaya awal memotong titik api secara manual agar tidak mendekati area GI Bandara Syamsudin Noor.
“Semakin lama api mendekati area objek vital PLN, sehingga saya hubungi personel untuk mengamankan area ini,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Petugas PLN memadamkan api secara manual dan juga menggunakan dua mesin dengan memanfaatkan persediaan air sekitar 10.000 liter sebagai upaya siaga karhutla area GI Bandara Syamsudin Noor.
“Petugas melakukan pemadaman dengan memotong titik api agar tidak mendekati area objek vital PLN,” kata Manager PLN UPT Kalselteng Ivan Nur Pratama di Banjarbaru, Selasa.
Ivan menyebutkan PLN UPT Kalselteng memberikan pelatihan pemadaman karhutla kepada anggota, khususnya di area GI Bandara Syamsudin Noor, sebagai upaya penanggulangan dini karhutla di wilayah objek vital nasional.
“Peralatan dan personel internal untuk pemadaman karhutla kita sediakan di objek vital yang berpotensi terjadi bencana karhutla,” ucapnya.
Ivan mengungkapkan pelatihan dasar pemadaman diberikan kepada anggota karena wilayah tersebut kerap terjadi kebakaran lahan, terlebih sumber titik api sulit diketahui.
Pihaknya melakukan penyiraman lahan radius lima meter dari lokasi GI Bandara Syamsuin Noor agar kondisi tanah tetap basah sehingga meminimalisir penyebaran api jika waktu-waktu karhutla melahap lahan di wilayah tersebut.
Sementara itu, Tim Leader K3 dan Keamanan PLN UPT Kalselteng Dison Respatih menyebutkan di GI Bandara Syamsudin Noor terdapat empat tabung dan dua sumur bor untuk menampung persediaan air dengan total sebanyak 10.000 liter.
Dia mengungkapkan persediaan air tersebut sebagai upaya penanggulangan karhutla karena wilayah tersebut mengalami kekeringan air akibat musim kemarau panjang.
“Persediaan air cukup untuk melindungi are objek vital PLN dari titik api,” ujar Dison.
Pantauan ANTARA di lokasi kejadian, objek vital PLN dalam kondisi aman dari kepungan api, sedangkan lahan lain yang tidak diketahui pemiliknya terbakar sekitar 15-20 hektare. Hingga pukul 16.26 WITA kondisi api masih menyala disertai kabut asap membumbung tinggi.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator GI Bandara Syamsudin Noor M Rasyid Noor mengatakan titik api terlihat sejak pukul 10.00 WITA, kemudian kondisi api mulai membesar sekitar pukul 12.00 WiITA dan semakin mendekati area objek vital PLN akibat angin cukup kencang.
Dia mengerahkan sebanyak 12 petugas PLN untuk melakukan upaya awal memotong titik api secara manual agar tidak mendekati area GI Bandara Syamsudin Noor.
“Semakin lama api mendekati area objek vital PLN, sehingga saya hubungi personel untuk mengamankan area ini,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023