Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Nelayan di perairan Tabanio, Kalimantan Selatan berharap pemerintah dan pihak terkait lainnya memperketat pengawasan kapal-kapal pencari ikan yang menggunakan teknologi tidak ramah lingkungan sehingga merusak potensi sumber daya laut di perairan daerah ini.

Salah seorang nelayan Hamrani di Tabanio, Rabu, mengatakan sejak satu tahun terakhir, banyak kapal dari luar yang masuk ke perairan Kalsel dengan menggunakan kapal pencari ikan teknologi canggih dan tidak ramah lingkungan.

"Para nelayan yang datang dengan santai mengambil ikan-ikan di perairan daerah ini, sedangkan kami tetap bertahan dengan kapal pencari ikan ramah lingkungan," katanya.

Kondisi tersebut membuat pendapatan ikan nelayan turun drastis, dari biasanya satu kali melaut bisa mendapatkan antara 1-2 ton, tapi kini tidak lebih dari setengah ton, bahkan pernah juga hanya mendapatkan 30 kilogram, satu kali melaut.

Tentu saja, tambah beberapa nelayan lain, perolehan ikan yang merosot tajam tersebut, sering tidak bisa menutupi operasional selama melaut, akibatnya tidak sedikit nelayan yang kini terjerat hutang.

"Sering perolehan kita tidak sesuai dengan biaya operasional yang kita keluarkan, sehingga untuk menutupi terpaksa kita meminjam ke orang lain," katanya.

Selama ini, beberapa ikan yang berhasil ditangkap adalah tengiri, tongkol, bawal bahkan kadang-kadang hiu dan beberapa jenis ikan lainnya.

Beberapa nelayan mengungkapkan, tidak masalah nelayan luar daerah masuk ke perairan Kalsel, terutama perairan Tabanio, tetapi harus menggunakan kapal penangkap ikan yang ramah lingkungan, sehingga tidak merugikan nelayan lokal.

Para nelayan mengaku, sangat senang dikunjungi Gubernur Sahbirin Noor bersama jajaran Muspida ke daerah terpencil seperti di Tabanio.

"Kami sangat senang dan bahagia, ada pejabat bersedia datang ke sini, semoga ini akan berdampak pada peningkatan pengamanan perairan, terutama dari penangkap ikan dengan alat tidak ramah lingkungan dan mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan," katanya.

Bahkan, tambah beberapa nelayan, yang sangat antusias menyambut rombongan berharap, kalau bisa Gubernur datang satu minggu sekali.

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor yang melakukan pemantauan langsung dengan keliling ke lokasi perairan Kalsel mulai dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Tabaneo hingga ke perairan di Kabupaten Tanah Laut mengatakan, pengawasan penting dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Saya ingin memastikan agar seluruh pihak bisa memberikan pengawasan maksimal, sehingga bentrokan antarnelayan sebagaimana terjadi beberapa waktu lalu tidak terulang," katanya.

Menurut Gubernur, pihak-pihak yang memiliki kewenangan untuk mengamankan keamanan, baik Lanal, Polair dan lainnya, harus meningkatkan pengawasan, sehingga perairan wilayah ini tidak hanya aman dari tindak kejahatan, tetapi juga dari masuknya nelayan luar Kalsel.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016