Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, mengatakan Kader KB dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) berperan penting dalam program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan program Percepatan Penurunan Stunting.
"Program BKKBN tanpa kader KB dan TPK menjadi tidak berjalan, karena mereka adalah akar dari program BKKBN yang akan memaknai setiap kegiatan BKKBN," kata Hasto pada peringatan Hari Keluarga Nasional Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan, di Alun-Alun RTH Ratu Zalecha, Kabupaten Banjar, Kamis (27/7).
Baca juga: BKKBN perluas akses layanan KB di perbatasan Kalselteng, tekan angka stunting
Pada sambutannya Hasto, menyampaikan, di 2035 Indonesia akan menghadapi aging population (ageing population), atau sering disebut penduduk berusia tua, karena peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH), terutama pada kaum perempuan.
Sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup tersebut, sesuai pesan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya mencegah stunting sejak dini, maka Indonesia harus mampu melahirkan generasi-generasi berkualitas.
Sebuah generasi yang sehat, cerdas dan memiliki berpostur tinggi, sehingga akan lahir generasi lanjut usia (lansia) yang juga berkualitas kedepannya.
Lebih lanjut Hasto mengingatkan, bahwa menikah pada usia dini menjadi berisiko ketika perempuan hamil pada usia kurang dari 20 tahun.
la juga menekankan pentingnya merencanakan kehidupan berkeluarga. Salah satunya dengan menjaga kehamilan sejak awal.
"1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) penting untuk menjaga asupan nutrisi, sehingga mencegah terjadinya stunting pada anak sejak awal," jelas Hasto.
Pada kesempatan tersebut, Hasto juga menyematkan Tanda Kehormatan Manggala Karya Kencana (MKK) kepada Bupati Banjar, H. Saidi Mansyur, S.I.Kom; Bupati Tanah Bumbu, Dr. HM Zairullah Azhar; Walikota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Arifin, SH,MH; dan Ketua TP PKK Banjarbaru, Filzah Mar'l Isa.
Selain itu, juga diserahkan tanda kehormatan Dharma Karya Kencana (DKK) kepada Tokoh Masyarakat Kabupaten Banjar, H. Mansyur.
Baca juga: Mujiyat berharap Batola-Kapuas memperkuat jalinan kebersamaan dan kekeluargaan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Program BKKBN tanpa kader KB dan TPK menjadi tidak berjalan, karena mereka adalah akar dari program BKKBN yang akan memaknai setiap kegiatan BKKBN," kata Hasto pada peringatan Hari Keluarga Nasional Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan, di Alun-Alun RTH Ratu Zalecha, Kabupaten Banjar, Kamis (27/7).
Baca juga: BKKBN perluas akses layanan KB di perbatasan Kalselteng, tekan angka stunting
Pada sambutannya Hasto, menyampaikan, di 2035 Indonesia akan menghadapi aging population (ageing population), atau sering disebut penduduk berusia tua, karena peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH), terutama pada kaum perempuan.
Sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup tersebut, sesuai pesan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya mencegah stunting sejak dini, maka Indonesia harus mampu melahirkan generasi-generasi berkualitas.
Sebuah generasi yang sehat, cerdas dan memiliki berpostur tinggi, sehingga akan lahir generasi lanjut usia (lansia) yang juga berkualitas kedepannya.
Lebih lanjut Hasto mengingatkan, bahwa menikah pada usia dini menjadi berisiko ketika perempuan hamil pada usia kurang dari 20 tahun.
la juga menekankan pentingnya merencanakan kehidupan berkeluarga. Salah satunya dengan menjaga kehamilan sejak awal.
"1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) penting untuk menjaga asupan nutrisi, sehingga mencegah terjadinya stunting pada anak sejak awal," jelas Hasto.
Pada kesempatan tersebut, Hasto juga menyematkan Tanda Kehormatan Manggala Karya Kencana (MKK) kepada Bupati Banjar, H. Saidi Mansyur, S.I.Kom; Bupati Tanah Bumbu, Dr. HM Zairullah Azhar; Walikota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Arifin, SH,MH; dan Ketua TP PKK Banjarbaru, Filzah Mar'l Isa.
Selain itu, juga diserahkan tanda kehormatan Dharma Karya Kencana (DKK) kepada Tokoh Masyarakat Kabupaten Banjar, H. Mansyur.
Baca juga: Mujiyat berharap Batola-Kapuas memperkuat jalinan kebersamaan dan kekeluargaan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023