Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel),Pemkab Barito Kuala (Batola) dan Pemkab Kapuas Kalimantan Tengah (Kalteng), menggelar Pelayanan KB perbatasan Kalsel-Kalteng sekaligus pelepasan Borneo Mupen On The Road, dalam rangka memperluas akses layanan KB, sekaligus menurunkan angka stunting.
Kegiatan dalam rangka hari Keluarga Nasional ke-30 itu, bertujuan untuk meningkatkan capaian KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Kalsel dan Kalteng, meningkatkan penggarapan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) di wilayah Kalsel-Teng dan sasaran khusus, yang berlangsung di halaman Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Batola, Rabu.
Selain itu, kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk menurunkan angka stunting melalui peningkatan kesertaan KB sebagai menunda atau menjarangkan kelahiran pada keluarga yang berisiko stunting.
Melakukan pendampingan terhadap ibu hamil dan mengaktifkan kembali Mobil Unit Pelayanan, sebagai sarana penggerakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan KB Program Bangga Kencana agar dapat menyentuh hingga ke daerah terpencil melalui program Borneo Mupen On The Road.
Kepala Perwakinan BKKBN Kalsel, Ramlan menyampaikan, kegiatan Pelayanan KB Perbatasan Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah dan Borneo Mupen On The Road itu, melibatkan sebanyak 570 peserta yang terdiri dari 200 akseptor dan 370 tamu undangan dari Kalsel-Teng
Lebih lanjut Ramlan menjelaskan, pada kegiatan itu BKKBN memberikan pelayanan KB Implan, yaitu IUD (intrauterine device ) dan IVA (Inspeksi Visual Asam asetat), pemeriksaan USG bagi 40 Ibu Hamil, serta pelayanan KB MOB (Metoda Ovulasi Billings).
Menurut Ramlan kegiatan itu merupakan bentuk kolaborasi yang nyata pemerintah, untuk meningkatkan kepesertaan KB masyarakat.
“Jadi pelayanan KB perbatasan ini, semacam bentuk pelayanan kolaborasi yang nyata dan mupen on the road, mupen on the road ini, agar kita mengaktifkan kembali mobil mobil unit penerangan KB, agar bisa mensosialisasikan program program bangga kencana dan stunting,” kata Ramlan.
Program Pelayanan KB Perbatasan Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah dan Borneo Mupen On The Road itu, di buka oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Prov Kalsel, Husnul Khatimah, mewakili Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.
Menurut Husnul, dalam rangka percepatan penurunan stunting, Pemprov Kalsel terus melakukan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai stake holder terkait, agar target 14 persen pada 2024 dapat tercapai.
“ini tidak bisa dilakukan oleh BKKBN saja, tapi harus dengan stake holder terkait, baik dalam hal pemberian makanan, pemenuhan kesehatan, dan aspek kebersihan lingkungan hidupnya” ucap Husnul.
Pada kegiatan itu juga diserahkan bantuan berupa paket susu dan paket sembako kepada anak stunting dan keluarga resiko stunting, serta penyerahan susu dan tablet tambah darah kepada ibu hamil dari Pempov Kalsel dan Pempov Kalteng.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kabupaten Barito Kuala, Mujiat, menyampaikan, saat ini pihaknya telah berhasil menekan angka stunting dari 31 persen menjadi 11,6 persen di tahun 2023.
Menurut Mujiat, melalui berbagai program inovasi dan gerakan seperti membagikan telur setiap hari, melakukan rembuk stunting setiap Minggu sebagai evaluasi kinerja, sangat efektif dalam menurunkan angka stunting.
“Sunting itu pasti turun karenakan dengan gerakan kita yang membagi telur dan susu seperti hai ini kan, artinya menandakan kita ada usaha, nah kalo ada usaha itu ada ukuran kinerjanya, lalu di evaluasi, nah 11,6 tadi masih 31, jadi belum update,” jelas Mujiat.
Sebagai upaya dalam percepatan penurunan stunting BKKBN bersama pemerintah daerah juga memberdayakan kelompok masyarakat di kampung KB, untuk menjalankan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), yang peresmiannya di tandai dengan demo memasak yang dilakukan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Pj Bupati Batola, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Prov Kalsel, Sekda Kapuas dan Ahli Utama BKKBN RI.
Pelayanan KB Perbatasan Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah dan Borneo Mupen On The Road itu, di hadiri oleh penjabat Bupati Batola Mujiat, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Prov Kalsel, Husnul Khatimah, Siti Fatonah, Ahli Utama BKKBN RI, Sekda Kabupaten Kapuas dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Batola serta Dinas terkait.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Kegiatan dalam rangka hari Keluarga Nasional ke-30 itu, bertujuan untuk meningkatkan capaian KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Kalsel dan Kalteng, meningkatkan penggarapan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) di wilayah Kalsel-Teng dan sasaran khusus, yang berlangsung di halaman Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Batola, Rabu.
Selain itu, kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk menurunkan angka stunting melalui peningkatan kesertaan KB sebagai menunda atau menjarangkan kelahiran pada keluarga yang berisiko stunting.
Melakukan pendampingan terhadap ibu hamil dan mengaktifkan kembali Mobil Unit Pelayanan, sebagai sarana penggerakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan KB Program Bangga Kencana agar dapat menyentuh hingga ke daerah terpencil melalui program Borneo Mupen On The Road.
Kepala Perwakinan BKKBN Kalsel, Ramlan menyampaikan, kegiatan Pelayanan KB Perbatasan Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah dan Borneo Mupen On The Road itu, melibatkan sebanyak 570 peserta yang terdiri dari 200 akseptor dan 370 tamu undangan dari Kalsel-Teng
Lebih lanjut Ramlan menjelaskan, pada kegiatan itu BKKBN memberikan pelayanan KB Implan, yaitu IUD (intrauterine device ) dan IVA (Inspeksi Visual Asam asetat), pemeriksaan USG bagi 40 Ibu Hamil, serta pelayanan KB MOB (Metoda Ovulasi Billings).
Menurut Ramlan kegiatan itu merupakan bentuk kolaborasi yang nyata pemerintah, untuk meningkatkan kepesertaan KB masyarakat.
“Jadi pelayanan KB perbatasan ini, semacam bentuk pelayanan kolaborasi yang nyata dan mupen on the road, mupen on the road ini, agar kita mengaktifkan kembali mobil mobil unit penerangan KB, agar bisa mensosialisasikan program program bangga kencana dan stunting,” kata Ramlan.
Program Pelayanan KB Perbatasan Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah dan Borneo Mupen On The Road itu, di buka oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Prov Kalsel, Husnul Khatimah, mewakili Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.
Menurut Husnul, dalam rangka percepatan penurunan stunting, Pemprov Kalsel terus melakukan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai stake holder terkait, agar target 14 persen pada 2024 dapat tercapai.
“ini tidak bisa dilakukan oleh BKKBN saja, tapi harus dengan stake holder terkait, baik dalam hal pemberian makanan, pemenuhan kesehatan, dan aspek kebersihan lingkungan hidupnya” ucap Husnul.
Pada kegiatan itu juga diserahkan bantuan berupa paket susu dan paket sembako kepada anak stunting dan keluarga resiko stunting, serta penyerahan susu dan tablet tambah darah kepada ibu hamil dari Pempov Kalsel dan Pempov Kalteng.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kabupaten Barito Kuala, Mujiat, menyampaikan, saat ini pihaknya telah berhasil menekan angka stunting dari 31 persen menjadi 11,6 persen di tahun 2023.
Menurut Mujiat, melalui berbagai program inovasi dan gerakan seperti membagikan telur setiap hari, melakukan rembuk stunting setiap Minggu sebagai evaluasi kinerja, sangat efektif dalam menurunkan angka stunting.
“Sunting itu pasti turun karenakan dengan gerakan kita yang membagi telur dan susu seperti hai ini kan, artinya menandakan kita ada usaha, nah kalo ada usaha itu ada ukuran kinerjanya, lalu di evaluasi, nah 11,6 tadi masih 31, jadi belum update,” jelas Mujiat.
Sebagai upaya dalam percepatan penurunan stunting BKKBN bersama pemerintah daerah juga memberdayakan kelompok masyarakat di kampung KB, untuk menjalankan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), yang peresmiannya di tandai dengan demo memasak yang dilakukan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Pj Bupati Batola, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Prov Kalsel, Sekda Kapuas dan Ahli Utama BKKBN RI.
Pelayanan KB Perbatasan Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah dan Borneo Mupen On The Road itu, di hadiri oleh penjabat Bupati Batola Mujiat, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Prov Kalsel, Husnul Khatimah, Siti Fatonah, Ahli Utama BKKBN RI, Sekda Kabupaten Kapuas dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Batola serta Dinas terkait.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023