Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) menerima sebanyak 657 orang calon anggota Polri mulai Tamtama, Bintara dan Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) pada seleksi penerimaan tahun 2023 yang baru saja rampung dilaksanakan.
"Untuk Tamtama 31 orang, Bintara 617 orang dan Taruna Akpol sembilan orang," kata Karo SDM Polda Kalsel Kombes Pol Muhammad Arif Sugiarto di Banjarmasin, Kamis.
Animo pendaftar tahun ini cukup tinggi mencapai 2.000 orang lebih dengan terbanyak pelamar seleksi jalur Bintara Polri.
Sedangkan untuk Taruna Akpol dengan seleksi paling ketat hingga ke tingkat pusat secara nasional hanya diikuti sekitar 80 orang.
Meski begitu, Arif mengaku bangga dengan capaian seleksi Akpol tahun ini lantaran dari 10 orang yang dikirim ke tingkat pusat, sembilan orang di antaranya lulus terpilih.
Sementara satu orang yang belum terpilih mendapatkan prioritas untuk pendaftaran tahun depan dengan hanya mengikuti tes tingkat pusat saja tanpa harus dari awal lagi di tingkat daerah.
Berdasarkan evaluasi penerimaan tahun ini, Arif menyebut mayoritas mereka yang gugur pada tahap tes kesehatan.
Menurut dia, masih banyak dari pendaftar tidak mempersiapkan diri dengan maksimal termasuk memeriksakan kesehatannya secara keseluruhan jauh-jauh hari.
"Yang kurang mendapatkan perhatian biasanya kesehatan gigi, telinga dan hal-hal kecil lainnya termasuk misalnya ada panu di kulit itu sudah mengurangi nilai hingga menyebabkan tidak lulus," jelasnya.
Bagi yang belum berhasil, Arif meminta tidak patah semangat untuk terus mencoba di tahun berikutnya sembari memperbaiki dimana letak kekurangannya.
Khusus tahun depan, rencananya dibuka juga jalur Bintara untuk Psikologi yang sebelumnya belum pernah ada.
Hasan, orang tua dari Faizal Achmad Nur Shaufi yang dinyatakan lulus terpilih mengikuti pendidikan Taruna Akpol tahun ini mengaku bangga atas keberhasilan anaknya.
Pria yang bekerja sebagai penjual kayu di Kabupaten Tanah Laut ini terus memberikan semangat bagi sang anak untuk tidak menyerah meski sudah tiga kali gagal di seleksi Taruna Akpol.
Tekad yang kuat dari sang anak dan motivasi orang tua, akhirnya Faizal Achmad Nur Shaufi berhasil mewujudkan cita-citanya sebagai polisi setelah mencoba untuk yang keempat kalinya.
"Kami yakin dan percaya seleksi Taruna Akpol bersih dan transparan sehingga dengan bekal prestasi olahraga dan akademik yang dimiliki anak kami bisa lulus," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Untuk Tamtama 31 orang, Bintara 617 orang dan Taruna Akpol sembilan orang," kata Karo SDM Polda Kalsel Kombes Pol Muhammad Arif Sugiarto di Banjarmasin, Kamis.
Animo pendaftar tahun ini cukup tinggi mencapai 2.000 orang lebih dengan terbanyak pelamar seleksi jalur Bintara Polri.
Sedangkan untuk Taruna Akpol dengan seleksi paling ketat hingga ke tingkat pusat secara nasional hanya diikuti sekitar 80 orang.
Meski begitu, Arif mengaku bangga dengan capaian seleksi Akpol tahun ini lantaran dari 10 orang yang dikirim ke tingkat pusat, sembilan orang di antaranya lulus terpilih.
Sementara satu orang yang belum terpilih mendapatkan prioritas untuk pendaftaran tahun depan dengan hanya mengikuti tes tingkat pusat saja tanpa harus dari awal lagi di tingkat daerah.
Berdasarkan evaluasi penerimaan tahun ini, Arif menyebut mayoritas mereka yang gugur pada tahap tes kesehatan.
Menurut dia, masih banyak dari pendaftar tidak mempersiapkan diri dengan maksimal termasuk memeriksakan kesehatannya secara keseluruhan jauh-jauh hari.
"Yang kurang mendapatkan perhatian biasanya kesehatan gigi, telinga dan hal-hal kecil lainnya termasuk misalnya ada panu di kulit itu sudah mengurangi nilai hingga menyebabkan tidak lulus," jelasnya.
Bagi yang belum berhasil, Arif meminta tidak patah semangat untuk terus mencoba di tahun berikutnya sembari memperbaiki dimana letak kekurangannya.
Khusus tahun depan, rencananya dibuka juga jalur Bintara untuk Psikologi yang sebelumnya belum pernah ada.
Hasan, orang tua dari Faizal Achmad Nur Shaufi yang dinyatakan lulus terpilih mengikuti pendidikan Taruna Akpol tahun ini mengaku bangga atas keberhasilan anaknya.
Pria yang bekerja sebagai penjual kayu di Kabupaten Tanah Laut ini terus memberikan semangat bagi sang anak untuk tidak menyerah meski sudah tiga kali gagal di seleksi Taruna Akpol.
Tekad yang kuat dari sang anak dan motivasi orang tua, akhirnya Faizal Achmad Nur Shaufi berhasil mewujudkan cita-citanya sebagai polisi setelah mencoba untuk yang keempat kalinya.
"Kami yakin dan percaya seleksi Taruna Akpol bersih dan transparan sehingga dengan bekal prestasi olahraga dan akademik yang dimiliki anak kami bisa lulus," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023