Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyatakan tingkat kebakaran hutan dan lahan (Kahutla) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) belum tergolong mengkhawatirkan.

Suharyanto menyatakan hal itu saat Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Kalsel 2023 di Banjarbaru, Selasa.

Baca juga: BPBD operasikan empat unit helikopter atasi karhutla di Kalsel

Ia mengemukakan petugas gabungan di Kalsel saling sinergi memadamkan titik api, sehingga kondisi karhutla masih dapat terkendali.

Namun, dia meminta seluruh personel tetap siaga untuk mengantisipasi kejadian karhutla.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kalsel hingga Sabtu sore, karhutla melahap sebanyak 400 hektare lebih yang menyebar  13 kabupaten dan kota dengan jumlah titik api sebanyak 3.281 pada Sabtu (22/7).

Selain petugas yang sigap, BPBD Kalsel pun mengoperasikan empat helikopter bantuan dari BNPB untuk memadamkan sumber api di lokasi yang sulit terjangkau.

Suharyanto juga mengingatkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) tidak menerbitkan peraturan daerah (perda) yang memberikan toleransi batas luas minimal untuk membakar lahan.

“Pencegahan kebakaran hutan dan laan (karhutla) lebih prioritas ketimbang penanggulangan,” kata Suharyanto.

Baca juga: BPBD Kalsel prioritaskan helikopter tangani karhutla seluas 233 hektare

Dia menyebutkan larangan pembukaan lahan dengan cara membakar merupakan salah satu upaya pencegahan dini terhadap bencana kabut asap akibat karhutla.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto (ketiga kanan) memberikan keterangan pers didampingi oleh Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor (keempat kiri) pada acara rapat koordinasi (rakor) Penanganan Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Kalsel 2023 di Kota Banjarbaru, Selasa (25/7/2023). (ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)

Suharyanto menyebutkan hal utama yang perlu diwaspadai yakni perubahan iklim pada Agustus mendatang yang dapat mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia dilanda kekeringan termasuk Kalsel.

Ia mengatakan kekeringan tersebut juga dapat diminimalisasi dengan melaksanakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di langit Kalsel untuk memperpanjang musim hujan hingga Ahad (30/7).

TMC tersebut untuk memastikan ketersediaan air di tiap sudut penampungan dan saluran air terpenuhi untuk digunakan memadamkan titik api akibat karhutla.

Baca juga: BPBD Kalsel terima helikopter untuk tangani karhutla

Dia mengatakan pula saat ini ada empat unit helikopter yang diperbantukan BNPB untuk Kaslel guna penanggulangan karhutla, namun masih ada dua unit lagi tahap proses pengiriman.

“Kita akan evaluasi penanganan karhutla di Kalsel,” ungkap Suharyanto.

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023