Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mengecek realisasi program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dengan mendatangi langsung rumah warga di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Menteri Hadi juga bertemu langsung dengan salah satu warga Marliani untuk menyerahkan sertifikat melalui program PTSL di Desa Mandi Angin, Kabupaten Banjar, Kalsel, Kamis.
Hadi sempat menanyakan perihal ada atau tidak praktik pungutan liar saat mengurus sertifikat lahan melalui program PTSL tersebut kepada Marliani.
Mantan Panglima TNI tersebut meminta warga untuk melaporkan jika ada oknum BPN atau aparat desa yang meminta sejumlah uang untuk mengurus sertifikat melalui program PTSL.
“Alhamdulillah sekarang Ibu Marliani sudah menerima sertifikatnya, mohon dijaga baik-baik, jangan sampai jatuh ke tangan mafia tanah,” ujar Hadi.
Hadi pun menyampaikan warga yang telah menerima sertifikat bisa mencari modal untuk membuka usaha, karena lembaga perbankan bisa membantu memberikan kredit dengan jaminan sertipikat lahan tanah.
Selain mengunjungi rumah-rumah warga, Hadi Tjahjanto juga menyerahkan sertifikat wakaf Pondok Pesantren Darul Ilmi Kabupaten Banjar.
"Program sertipikasi wakaf dan rumah ibadah ini adalah program yang saya minta agar dikebut oleh seluruh jajaran ATR/BPN. Tidak hanya untuk pesantren tapi juga masjid, gereja, pura, klenteng dan rumah ibadah mana saja nama Tuhan disebut,” tutur Hadi.
Sementara itu, Marliani menyampaikan program PTSL sangat membantu masyarakat setelah sekian lama mengurus sertifikat lahan tanah tidak kunjung selesai.
“Apalagi Pak Menteri menyerahkan langsung ke rumah saya, senang dan bangga sekali rasanya. Setelah sekian lama kini saya memiliki sertipikat tanah rumah saya. Saya doakan Pak Menteri sehat selalu menjalankan tugas,” ujar Marliani.
Kunjungan kerja Menteri ATR/BPN ini juga didampingi langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Anggota Komisi II DPR RI HM Rifqinizami Karsayuda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Menteri Hadi juga bertemu langsung dengan salah satu warga Marliani untuk menyerahkan sertifikat melalui program PTSL di Desa Mandi Angin, Kabupaten Banjar, Kalsel, Kamis.
Hadi sempat menanyakan perihal ada atau tidak praktik pungutan liar saat mengurus sertifikat lahan melalui program PTSL tersebut kepada Marliani.
Mantan Panglima TNI tersebut meminta warga untuk melaporkan jika ada oknum BPN atau aparat desa yang meminta sejumlah uang untuk mengurus sertifikat melalui program PTSL.
“Alhamdulillah sekarang Ibu Marliani sudah menerima sertifikatnya, mohon dijaga baik-baik, jangan sampai jatuh ke tangan mafia tanah,” ujar Hadi.
Hadi pun menyampaikan warga yang telah menerima sertifikat bisa mencari modal untuk membuka usaha, karena lembaga perbankan bisa membantu memberikan kredit dengan jaminan sertipikat lahan tanah.
Selain mengunjungi rumah-rumah warga, Hadi Tjahjanto juga menyerahkan sertifikat wakaf Pondok Pesantren Darul Ilmi Kabupaten Banjar.
"Program sertipikasi wakaf dan rumah ibadah ini adalah program yang saya minta agar dikebut oleh seluruh jajaran ATR/BPN. Tidak hanya untuk pesantren tapi juga masjid, gereja, pura, klenteng dan rumah ibadah mana saja nama Tuhan disebut,” tutur Hadi.
Sementara itu, Marliani menyampaikan program PTSL sangat membantu masyarakat setelah sekian lama mengurus sertifikat lahan tanah tidak kunjung selesai.
“Apalagi Pak Menteri menyerahkan langsung ke rumah saya, senang dan bangga sekali rasanya. Setelah sekian lama kini saya memiliki sertipikat tanah rumah saya. Saya doakan Pak Menteri sehat selalu menjalankan tugas,” ujar Marliani.
Kunjungan kerja Menteri ATR/BPN ini juga didampingi langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Anggota Komisi II DPR RI HM Rifqinizami Karsayuda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023