Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah mengaku kecewa terhadap amburadulnya penyalenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Saya sudah banyak memperoleh laporan, bahkan saya sudah ke lapangan, ternyata PPDB online yang tadinya diharapkan mempermudah penerimaan murid baru , ternyata justru merepotkan dan menjadi keluhan orang tua murid," kata Hermansyah di Banjarmasin, Senin.

Dia mengatakan amburadulnya penyelanggaraan PPDB online tersebut karena kekurangsiapan pihak instansi yang berkompetan dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.

Padahal seharusnya jauh-jauh hari sudah mempersiapkan segala sesuatunya berkaitan dengan sistem tersebut, seperti sumberdaya manusianya, peralatannya, serta fasilitas lainnya.

"Saya sendiri baru tahu, ketidak lancaran PPDB Online tersebut setelah banyak mendengar keluhan masyarakat yang disampaikan ke pimpinan Pemkot Banjarmasin," katanya.

Menurut Hermansyah pihak Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin tak pernah memberikan laporan mengenai PPDB online ke pihaknya selaku petinggi Pemkot Banjarmasin termnasuk dengan wali kota.

Selain itu tak pernah ingin melakukan koordinasi mengenai penyelanggaraan sistem baru itu kepada dirinya ataupun wali kota.

"Tak adanya laporan dan koordinasi mengenai sistem itu ke wakil wali kota dan wali kota seakan menganggap kami pimpinan Pemkot Banjarmasin ini tidak ada," tuturnya dengan nada tinggi.

Oleh karena itu Hermansyah meminta kepada instansi bersangkutan untuk segera membenahi sistem tersebut, karena sebentar lagi tanggal 3 Juli akan ada penerimaan murid baru untuk SMP dan sederajat.

Jika nanti tetap kacau, maka pihaknya berjanji akan mengevaluasi kinerja Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, kalau perlu pejabat-pejabatnya diganti karena dinilai tak beres bekerja, padahal anggaran untuk SKPD ini paling tinggi dibandingkan SKPD lainnya yakni capai 20 persen.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016