Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Kebun Raya Banua Kalimantan Selatan terus berupaya menyelamatkan ribuan jenis tanaman khas provinsi ini dari degradasi lingkungan yang terjadi cukup pesat.

Kepala UPT Kebun Raya Banua Kalsel, Agung Santoso di Banjarbaru Senin mengatakan, kini pihaknya terus berupaya mencari berbagai jenis tanaman endemik Kalsel, yang sebagian besar telah punah akibat kerusakan hutan.

"Degradasi lingkungan yang terjadi di daerah ini cukup pesat, sehingga banyak tanaman langka khas daerah yang juga ikut punah, sehingga harus cepat dilakukan penyelamatan," katanya.

Agus berharap, upaya penyelamatan tanaman khas dari kepunahan mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat, maupun dinas dan instansi terkait, termasuk perusahaan-perusahaan yang peduli lingkungan.

Menurut dia, kini pihaknya terus berupaya menambah koleksi tanaman, untuk terus dikembangkan di Kebun Raya Banua.

"Kita terus berharap mendapakan bantuan atau sumbangan koleksi tanaman dari masyarakat, tidak usah banyak-banyak, setiap jenis cukup lima pohon saja," katanya.

Pohon-pohon tersebut, tambah dia, akan didaftar atau diregistrasi, dan akan mendapatkan surat keterangan pohon atau KTP. Melalui KTP tersebut, asal usul pohon akan tercatat dengan baik.

Saat ini Kebun Raya Banua telah memiliki koleksi sekitar 500 jenis pohon, dengan jenis dan koleksi cukup beragam, misalnya anggrek yang mencapai 130 jenis.

Terkait anggrek, kata dia, kini Kebun Raya sedang berpacu dengan masyarakat untuk mengumpulkan berbagai jenis anggrek khas Kalsel, bahkan secara rutin pihaknya harus datang ke kilometer tujuh, tempat penjualan anggrek hutan, untuk mendapatkan berbagai jenis anggrek yang belum dimiliki Kebun Raya.

"Anggrek Kalsel pada dasarnya telah diakui oleh Dunia, setelah anggrek Bulan Pelaihari menang kontes di Thailand, sayangnya, setelah kontes selesai, anggrek tersebut tidak dikembalikan, dan kini menjadi hak milik panitia, yang berarti juga telah tersertifikasi milik Thailand," katanya.

Sementara, tambah Agus, Kalsel atau Indonesia, hanya mendapatkan kenangan selembar piagam saja. Tentu kondisi tersebut tidak boleh terulang.

Selain anggrek, kini pengelola Kebun Raya juga sedang mengumpulkan berbagai jenis tanaman berkhasiat obat khas Kalimantan.

"Kami siap menerima tanaman dari masyarakat untuk dijadikan bahan pembelajaran," ujar Agung.

Kini berbagai tanaman yang berada zona-zona tanaman di Kebun Raya, mulai tumbuh, baik itu tanaman air, obat, dan sebagainya.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016