Martapura, (Antaranews Kalsel) - Bupati Banjar H Khalilurrahman melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Bauntung Batuah Martapura untuk memantau harga kebutuhan pokok selama Ramadan dan menjelang lebaran/hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah.
Sidak yang dilaksanakan Senin pagi (20/6), sekitar pukul 10.00 Wita dilakukan Bupati Banjar dengan didampingi sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Kepala Disperindag Banjar HM Ramlan serta Kasatpol PP H Ahmadi berkeliling pasar dan berdialog dengan para pedagang.
Usai melakukan pemantauan harga bahan pokok, Bupati Banjar mengatakan, tujuannya melakukan sidak yaitu memantau dan mengecek laporan masyarakat terkait kenaikan harga sembako sebelum dan selama Ramadhan, disamping memastikan ketersediaannya dipasaran.
Ia mengatakan, harga barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan cukup signifikan adalah gula pasir, dan bahan pelengkap bunbu masakan seperti bawang, termasuk sayuran kentang.
Menurutnya, sejumlah pedagang menyampaikan harga gula pasir sebelum Ramadan yang semula Rp12.500 ribu per kilogram melonjak naik menjadi Rp16.500 per kilogram dan harga kentang naik Rp.3.000 , sebelumnya Rp.13.000 naik menjadi Rp.16.000 perkilogram. “Sebelum Ramadan kentang ini naik disebabkan permintaan masyarakat meningkat karena banyak dibuat untuk kue bingka," jelasnya.
H Khalilurrahman menjelaskan, pedagang yang kami temui dilapaknya menyampaikan, kenaikan sudah berlangsung sejak sebelum Ramadan dan harganya diperkirakan bisa naik lagi seiring tingginya permintaan apalagi menjelang lebaran.
Dikatakan, meski pun harga bawang mengalami sedikit kenaikan namun ketersediaan bahan penyedap masakan tersebut masih cukup banyak sehingga masyarakat tetap bisa memenuhi keperluan untuk menyiapkan makanan.
Ia pun berharap, harga sembako tidak naik, kalau bisa malah turun sehingga masyarakat tidak mengalami kesulitan menyiapkan masakan untuk berbuka puasa dan menyambut hari Raya Idul Fitri.
Sementara itu, Putra dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banjar mengatakan, kenaikan harga bahan kebutuhan pokok terutama gula pasir dipicu tingginya permintaan bahan pemanis minuman itu.
"Permintaan tinggi sehingga harga melonjak, ditambah pasokan gula pasir dari Jawa mengalami kendala seperti tingginya curah hujan sehingga cukup banyak yang rusak akibat terkena air," katanya. (sadi/f)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Sidak yang dilaksanakan Senin pagi (20/6), sekitar pukul 10.00 Wita dilakukan Bupati Banjar dengan didampingi sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Kepala Disperindag Banjar HM Ramlan serta Kasatpol PP H Ahmadi berkeliling pasar dan berdialog dengan para pedagang.
Usai melakukan pemantauan harga bahan pokok, Bupati Banjar mengatakan, tujuannya melakukan sidak yaitu memantau dan mengecek laporan masyarakat terkait kenaikan harga sembako sebelum dan selama Ramadhan, disamping memastikan ketersediaannya dipasaran.
Ia mengatakan, harga barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan cukup signifikan adalah gula pasir, dan bahan pelengkap bunbu masakan seperti bawang, termasuk sayuran kentang.
Menurutnya, sejumlah pedagang menyampaikan harga gula pasir sebelum Ramadan yang semula Rp12.500 ribu per kilogram melonjak naik menjadi Rp16.500 per kilogram dan harga kentang naik Rp.3.000 , sebelumnya Rp.13.000 naik menjadi Rp.16.000 perkilogram. “Sebelum Ramadan kentang ini naik disebabkan permintaan masyarakat meningkat karena banyak dibuat untuk kue bingka," jelasnya.
H Khalilurrahman menjelaskan, pedagang yang kami temui dilapaknya menyampaikan, kenaikan sudah berlangsung sejak sebelum Ramadan dan harganya diperkirakan bisa naik lagi seiring tingginya permintaan apalagi menjelang lebaran.
Dikatakan, meski pun harga bawang mengalami sedikit kenaikan namun ketersediaan bahan penyedap masakan tersebut masih cukup banyak sehingga masyarakat tetap bisa memenuhi keperluan untuk menyiapkan makanan.
Ia pun berharap, harga sembako tidak naik, kalau bisa malah turun sehingga masyarakat tidak mengalami kesulitan menyiapkan masakan untuk berbuka puasa dan menyambut hari Raya Idul Fitri.
Sementara itu, Putra dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banjar mengatakan, kenaikan harga bahan kebutuhan pokok terutama gula pasir dipicu tingginya permintaan bahan pemanis minuman itu.
"Permintaan tinggi sehingga harga melonjak, ditambah pasokan gula pasir dari Jawa mengalami kendala seperti tingginya curah hujan sehingga cukup banyak yang rusak akibat terkena air," katanya. (sadi/f)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016