Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Selatan, bersama Pemerintah Kota Banjarmasin melaksanakan Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) bertempat di SMPN 6 Banjarmasin, Jl. Veteran, Kelurahan Melayu, Kecamatan Banjarmasin Tengah pada Rabu.
Turut hadir Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN RI, Edi Setiawan, Kepala BKKBN Kalsel, H Ramlan dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin, Helfiannor.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalsel, Ramlan, menyampaikan kegiatan sosialisasi itu sangatlah strategis, karena SMPN 6 Banjarmasin telah ditetapkan sebagai Center Of Excellent (COE) atau pioneer bagi sekolah lain di Banjarmasin.
Ramlan mengharapkan, melalui Sekolah Siaga Kependudukan ini siswa dapat peduli terhadap isu-isu kependudukan, seperti stunting, masalah terkait kehidupan kota besar seperti Kota Banjarmasin.
“Masalah kenakalan anak remaja, narkoba, masalah kelahiran juga adanya kesenjangan hidup antara yang kaya dan yang miskin di kota besarkan cukup tinggi, semoga dengan adanya Sekolah Siaga Kependudukan ini menyadarkan pentingnya bagi anak anak setelah nanti mereka tumbuh dewasa," kata Ramlan.
Sementara itu, walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan Sekolah Siaga Kependudukan ini merupakan program rintisan sejak beberapa tahun lalu.
"Tahun lalu setidaknya ada 7 sekolah, tahun ini tambah 2 lagi. Ini penting memberikan sosialisasi kepada anak didik kita sejak dini, terkait pencegahan pernikahan dini," kata H Ibnu Sina.
Lebih lanjut, Ibnu Sina, menyampaikan banyak manfaat yang diperolah dari pembelajaran di SS. Di sekolah itu, program-program kependudukan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran agar pelajar dapat sadar akan pentingnya masalah kependudukan.
“Jadi penting untuk memberikan sosialisasi kepada anak didik kita sejak dini, terkait dengan pencegahan pernikahan dini, pencegahan seks bebas, termasuk juga kesiapsiagaan bagi anak didik kita dalam integrasi menerima pembelajaran dengan tema tema yang selama ini di luar dari tema pembelajaran,” jelas Ibnu.
Ibnu berharap program SSK itu, tidak hanya diterapkan pada 7 SMP saja, namun juga dapat dilaksanakan di 35 SMP di Banjarmasin.
Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN Edi Setiawan turut mengapresiasi partisipasi Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina yang turut hadir dalam kegiatan hari ini.
"Ini merupakan apresiasi Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap sekolah yang menerapkan SSK, karena SSK tidak hanya sekolah seperti pada umumnya, tetapi bagaimana permasalahan kependudukan diintegrasikan pada pendidikan," tandasnya.
SSK, ujarnya, sangat dibutuhkan untuk bisa mengawal generasi sekarang agar sadar mengatasi masalah kependudukan seperti masalah stunting, pernikahan dini, dan lainnya.
Pada kegiatan sosialisasi ini, Walikota Banjarmasin juga mengukuhkan secara resmi siswa siswi pelajar SMPN 6 Banjarmasin, menjadi tenaga Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R) yang memiliki tugas antara lain menyosialisasikan dan menyadarkan anak-anak lainnya, tentang permasalahan kependudukan.
Selain itu juga dilakukan penandatangan kerja sama (MoU) antara Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (P3A) Kota Banjarmasin dengan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, tentang pelaksanaan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana ( Bangga Kencana) pada satuan pendidikan.
Pada kesempatan itu juga diserahkan piagam penghargaan dan piala lomba sekolah siaga kependudukan tingkat SMP sederajat Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2022, yang menempatkan SMPN 6 menjadi juara pertama lomba.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Turut hadir Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN RI, Edi Setiawan, Kepala BKKBN Kalsel, H Ramlan dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin, Helfiannor.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalsel, Ramlan, menyampaikan kegiatan sosialisasi itu sangatlah strategis, karena SMPN 6 Banjarmasin telah ditetapkan sebagai Center Of Excellent (COE) atau pioneer bagi sekolah lain di Banjarmasin.
Ramlan mengharapkan, melalui Sekolah Siaga Kependudukan ini siswa dapat peduli terhadap isu-isu kependudukan, seperti stunting, masalah terkait kehidupan kota besar seperti Kota Banjarmasin.
“Masalah kenakalan anak remaja, narkoba, masalah kelahiran juga adanya kesenjangan hidup antara yang kaya dan yang miskin di kota besarkan cukup tinggi, semoga dengan adanya Sekolah Siaga Kependudukan ini menyadarkan pentingnya bagi anak anak setelah nanti mereka tumbuh dewasa," kata Ramlan.
Sementara itu, walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan Sekolah Siaga Kependudukan ini merupakan program rintisan sejak beberapa tahun lalu.
"Tahun lalu setidaknya ada 7 sekolah, tahun ini tambah 2 lagi. Ini penting memberikan sosialisasi kepada anak didik kita sejak dini, terkait pencegahan pernikahan dini," kata H Ibnu Sina.
Lebih lanjut, Ibnu Sina, menyampaikan banyak manfaat yang diperolah dari pembelajaran di SS. Di sekolah itu, program-program kependudukan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran agar pelajar dapat sadar akan pentingnya masalah kependudukan.
“Jadi penting untuk memberikan sosialisasi kepada anak didik kita sejak dini, terkait dengan pencegahan pernikahan dini, pencegahan seks bebas, termasuk juga kesiapsiagaan bagi anak didik kita dalam integrasi menerima pembelajaran dengan tema tema yang selama ini di luar dari tema pembelajaran,” jelas Ibnu.
Ibnu berharap program SSK itu, tidak hanya diterapkan pada 7 SMP saja, namun juga dapat dilaksanakan di 35 SMP di Banjarmasin.
Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN Edi Setiawan turut mengapresiasi partisipasi Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina yang turut hadir dalam kegiatan hari ini.
"Ini merupakan apresiasi Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap sekolah yang menerapkan SSK, karena SSK tidak hanya sekolah seperti pada umumnya, tetapi bagaimana permasalahan kependudukan diintegrasikan pada pendidikan," tandasnya.
SSK, ujarnya, sangat dibutuhkan untuk bisa mengawal generasi sekarang agar sadar mengatasi masalah kependudukan seperti masalah stunting, pernikahan dini, dan lainnya.
Pada kegiatan sosialisasi ini, Walikota Banjarmasin juga mengukuhkan secara resmi siswa siswi pelajar SMPN 6 Banjarmasin, menjadi tenaga Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R) yang memiliki tugas antara lain menyosialisasikan dan menyadarkan anak-anak lainnya, tentang permasalahan kependudukan.
Selain itu juga dilakukan penandatangan kerja sama (MoU) antara Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (P3A) Kota Banjarmasin dengan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, tentang pelaksanaan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana ( Bangga Kencana) pada satuan pendidikan.
Pada kesempatan itu juga diserahkan piagam penghargaan dan piala lomba sekolah siaga kependudukan tingkat SMP sederajat Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2022, yang menempatkan SMPN 6 menjadi juara pertama lomba.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023