Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dr Diauddin menyampaikan, instansi akan membagikan kelambu atau tirai mencegah nyamuk masuk di daerah terdapat kasus malaria sebagai salah satu cara menekan penularan.
Menurut Diauddin, di Banjarmasin, Jumat, ada tiga daerah yang masih belum aman dari penularan malaria, yakni, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Balangan.
Dinyatakan dia, ketiga kabupaten dari 13 kabupaten/kota di provinsi ini menjadi perhatian khusus dari Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor untuk ditangani secara serius agar kasus malaria tidak meluas.
Agar masyarakat di tiga daerah itu aman, khususnya di wilayah yang ada kasus penyakit dari penularan virus nyamuk Anopheles betina tersebut, salah satunya diberikan bantuan kelambu.
Selain itu, ungkap Diauddin, pihaknya juga melakukan evaluasi dan bimbingan teknis di daerah masih memiliki kasus malaria tersebut agar penanganan dilakukan secara terarah, termasuk pengecekan darah bagi pasien malaria.
Menurutnya, kondisi alam sangat mendukung perkembanganbiakan nyamuk malaria salah satunya seperti di hutan.
Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat maupun pekerja di dalam hutan agar dapat berkoordinasi dengan pelayanan kesehatan setempat seperti puskesmas dan dinas kesehatan setempat.
Dia pun menyarankan agar masyarakat yang berada di dalam hutan untuk melindungi diri saat tidur dengan tirai kelambu.
Diauddin menyampaikan data kasus malaria di Kalsel saat ini sebanyak 53 kasus, diantaranya 12 kasus di Kabupaten Balangan.
Menurutnya, Kalsel terus berjuang maksimal untuk mengentaskan penularan penyakit malaria ini, yakni, mendukung program nasional pada 2030 bebas penyakit malaria.
Dia pun meminta masyarakat untuk cepat melaporkan diri atau keluarga yang mengalami sakit dengan adanya ciri diserang penyakit malaria, diantaranya demam, menggigil, lemas, berkeringat banyak dan mual atau muntah, segera bawa ke rumah sakit.
"Kebijakan nasional semua penderita malaria yang ditemukan fasilitas pelayanan kesehatan harus dilakukan konfirmasi dan diobati," demikian kata Diauddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023