Polres Tapin, Kalimantan Selatan, menyatakan satu dari enam orang tahanan yang kabur dari rumah tahanan (Rutan) polres setempat, meninggal dunia usai ditangkap petugas.

"Penyebab kematian karena faktor kelelahan. Kemungkinan selama pelarian tak cukup mendapatkan asupan makanan," kata Kapolres Tapin AKBP Sugeng Priyanto di Rantau, Rabu dini hari. 

Baca juga: Lima orang tahanan yang kabur dibekuk Polres Tapin

Sugeng menuturkan satu orang tahanan meninggal dunia dari lima orang yang sudah diciduk kembali anggota Polres Tapin, setelah melarikan diri pada H2 Lebaran Idul Fitri atau Minggu (23/4).

Buronan yang tewas tersebut, yakni Syaripudin Bin Nasar (45) asal Banua Anyar, Kabupaten Banjar, Kalsel. Sedangkan satu orang tahanan masih dalam pengejaran petugas Polres Tapin.

Dokter Rumah Sakit Umum Daerah Datu Sanggul Rantau, dr Amelya mengungkapkan fakta medis terkait penyebab kematian Syaripudin karena faktor kelelahan. 

"Ada faktor kelelahan juga, kemungkinan cardiac arrest kalau bahasa kita itu henti jantung ya. Jadi, itu yang menyebabkan dia meninggal," tutur Amelya.

Baca juga: Lima orang tahanan yang kabur dibekuk Polres Tapin

Tak lama usai ditangkap petugas di Desa Lokpaikat, Tapin sekitar pukul 17.00 Wita pada Selasa, (25/4), tersangka Syaripudin tiba di rumah sakit, kemudian dinyatakan tak bernyawa pada pukul 18:08 Wita. 

"Ada luka tembakan satu dibagikan paha (tindakan terukur terarah kepolisian)," ujarnya. 

Saat dilakukan penanganan medis, kata dia, terlihat tak ada luka lebam di bagian tubuh pria itu. 

"Tidak ada (luka lebam)," ungkap Amelya.

Saat ini, jasad Syaripudin masih berada di RSUD Datu Sanggul Rantau, petugas Polsek Tapin belum bisa menghubungi pihak keluarga.

Sedangkan empat tahanan kabur lainnya yang ditangkap telah kembali ke Rutan Polres Tapin usai menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Kapolda Kalsel: Segera tangkap kembali tahanan kabur di Polres Tapin

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023