Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan berupaya membantu meningkatkan kualitas kerajinan ilung dan purun atau anpulung yang merupakan kerajinan khas Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Bupati Hulu Sungai Utara Abdul Wahid di Amuntai, Jumat, mengatakan kerajinan khas daerah berupa purun dan ilung terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kita sangat bergembira Bank Indonesia bersedia melanjutkan kerja sama peningkatan kualitas dan pemasaran kerajinan Anpulung ini," katanya.

Program kerja sama Bank Indonesia dan pemkab terjalin antara lain melalui program kluster Anyaman Purun dan Ilung atau Anpulung.

Menurut Wahid, program ini mampu mendorong sektor riil dan UMKM di kabupaten ini yang banyak memiliki sektor usaha kerajinan.

"Sejak 2013 Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalsel sudah bekerja sama dengan Pemda Hulu Sungai Utara yang bertujuan menggerakan sektor rill dan UMKM," ujar Wahid.

Wahid mengatakan melalui program ini dilakukan peningkatan produksi dan perbaikan mekanisme pasar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan perajin di daerah.

"Melalui program yang dilakukan BI Perwakilan Kalsel seperti memfasilitasi bantuan teknis, pembinaan sisi produksi dan perbaikan mekanisme pasar, selaras dengan upaya pengendalian inflasi daerah," katanya.

BI Kantor Perwakilan Kalsel kembali menggelar kegiatan Focus Group Discusion (FGD) di kabupaten ini antara lain membahas penetapan calon peserta Kluster dan calon lokasi penerapan.

Wahid berharap para perajin yang kembali dipilih untuk mengikuti Program Kluster Anpulung tahun ini, bisa memanfaatkan sebaik-baiknya peluang ini dengan menjalin kerjasama dan koordinasi dengan BI dan Pemda melalui SKPD terkait.

Melalui program kluster ini, Bank Indonesia selain membantu melakukan pembinaan dengan bantuan peralatan, juga membantu perajin untuk bisa mengakses modal perbankan.

Diharapkan, dengan berbagai program yang telah dilaksanakan, akan mampu mendorong industri Kalsel bisa bersaing dalam masyarakat ekonomi ASEAN.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016