Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Warga mengharapkan jembatan Antasan Kecil Timur (AKT) 2 di Banjarmasin Utara cepat selesai, karena menyebabkan kemacetan lantaran adanya proyek tersebut.

Salah satunya M Ridha warga Kelurahan Antasan Kecil Timur yang setiap harinya melalui jalan di wilayah jembatan tersebut, Kamis, menyatakan, sering terjadi kemacetan di wilayah jembatan itu.

"Apalagi saat pagi atau jam pulang kerja sangat macet," ujarnya.

Diharapkan, tutur karyawan swasta itu, pembangunan jembatan ini bisa selesai cepat, hingga kemacetan tidak berlama-lama lagi terjadi.

"Kita sebenarnya mendukung dengan pembangunan jembatan AKT 2 ini, sebab jalan di sana sudah sangat padat," tuturnya.

Kabid Jembatan Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin Chandra menyatakan, pembangunan jembatan AKT 2 saat ini sudah mencapai 25 persen, di mana penanaman tiang pancang untuk pondasi jembatan sudah hampir selesai dilakukan.

"Jadi pembangunan jembatan ini memang diprogramkan lebih cepat selesai dari targetnya akhir tahun ini," ujarnya.

Menurut dia, pembangunan jembatan yang menghabiskan dana di APBD sekitar Rp8,5 miliar ini sebagai langkah mengurangi kemacetan di jalan tersebut, lantaran jembatan lama juga sudah sangat tua dan berkonstruksi kayu ulin.

"Nantinya jembatan AKT 1 yang berkonstruksi kayu ulin itu akan diganti juga dengan konstruksi beton sebagaimana jembatan AKT 2 yang baru dibangun ini, hingga nantinya ada jembatan kembar di sana," paparnya.

Chandra menyatakan, pemerintah kota terus berupaya secara bertahap melakukan pergantian jembatan berkonstruksi kayu ulin menjadi beton yang bisa tahan lama, sebab sejauh ini masih ratusan jembatan semacam itu yang perlu perhatian.

"Sebab daerah kita ini sebagai daerah kaya akan sungai, tercatat sebanyak 475 buah jembatan ada, dan baru sekitar 40 persennya diganti," pungkasnya.



Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016