Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Para anggota komisi IV DPRD Banjarmasin menyatakan keperihatinan dengan nasib guru honorer di sekolah swasta yang jauh dari kesejahteraan, sebab ada yang cuma digaji Rp75.000 per bulannya.


Kondisi memprihatinkan ini diketahui para wakil rakyat itu saat menerima kedatangan Forum Guru Honorer Sekolah Swasta Kota Banjarmasin yang bertempat di ruang rapat mini gedung dewan, Rabu.

"Kita sangat prihatin dengan nasib para guru honorer swasta kita ini, masa ada yang cuma digaji Rp75.000 per bulannya, ini sangat jauh dari kesejahteraan," ujar Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Darma Sri Handayani, usai menerima para guru honorer.

Menurut dia, rata-rata keluhan yang disampaikan gaji yang didapatkan para guru honorer swasta itu tidak melebihi Rp500 ribu perbulannya, tentunya ini sangat jauh dari Upah Minimum Provinsi (UMP) daerah ini.

Sehingga, ujar dia, para guru honorer swasta itu meminta kepada pihaknya untuk diperjuangkan pembuatan Peraturan Daerah (Perda) tentang tunjangan daerag guru honorer swasta ini.

Dan juga, ungkap politisi Golkar itu, para guru mengusulkan adanya pengangkatan guru honorer swasta menjadi guru honorer tetap daerah dan databese Kota Banjarmasin melalui Surat Keputusan (SK) Wali Kota.

"Ini mereka inginkan, karena di daerah Kabupaten Tanah Laut bisa dilakukan demikian," ujarnya.

Ketua Forum Guru Honorer Swasta Kota Banjarmasin M Rifani menyatakan, dirinya didampingi puluhan guru honorer swasta lainnya datang kedewan ini untuk minta diperjuangkan kesejahteraan, sebab selama ini pengabdian mereka tidak begitu dihargaai.

"Kita datang kedewan ini menyampaikan aspirasi sebanyak 2.380 orang lebih guru honorer swasta anggota kita karena gaji yang jauh dari kesejahteraan," ungkapnya.

Sebab, kata dia, sejauh ini pihaknya guru honorer swasta atau yang mengajar di sekolah-sekolah swasta ini hanya mendapat gaji atau honor kebanyakan hanya sekitar Rp300 ribu perbulannya, bahkan ada yang hanya Rp75.000.

"Kita sangat mengharap ada perhatian pemerintah terhadap nasib kita ini, jangan sampai dibiarkan," tuturnya diamini guru lainnya.

Sebab, katanya, banyak guru honorer swasta yang mengajar di tingkat PAUD dan TK yang mendapat honor tidak sesuai dengan jerih payah mereka mencerdaskan anak-anak bangsa ini.

Ketua PGRI Kota Banjarmasin Nariansyah pun menyatakan keperihatinannya terhadap nasib guru honorer swasta ini, dan ini harus menjadi perhatian serius pemerintah kota, bahkan provinsi dan pusat.

"Tidak hanya guru honorer di sekolah swasta, tapi juga di sekolah negeri, masih banyak yang kesejahteraan mereka juga jauh dari harapan, ini harus secepatnya dicarikan solusi, sebab mereka sangat berjasa bagi pendidikan dan kecerdasan anak bangsa," ujarnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016