Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, menyiapkan imbauan untuk menanggapi isu flu burung.
"Imbauan kepada masyarakat saat ini sedang dipersiapkan," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinas Kesehatan Tapin, Puji Winarta, di Rantau, Senin.
Kewaspadaan terhadap penyakit flu burung, kata dia, saat ini sedang dirapatkan dengan Kementerian Kesehatan RI.
Baca juga: Dinkes Tapin di Kalsel respon kemunculan hepatitis misterius di dunia
"Terkait dengan (penularan) flu burung pada manusia di Tapin, sampai saat ini tidak ada kasus yang dilaporkan," ujarnya.
Sementara itu, pihak peternak unggas di Tapin saat ini sudah melakukan upaya pencegahan dini terkait flu burung.
"Adanya isu tersebut membuat kami harus ekstra merawat ayam di kandang," ujar Maulana, seorang peternak ayam petelur di Pulau Pinang Tapin saat dikonfirmasi ANTARA.
Kini, kata dia, peternak harus mengeluarkan biaya lebih untuk perawatan ekstra terhadap kandang dan unggas.
"Biaya meningkat sekitar 20 persen," ujarnya.
Baca juga: Sejuta vaksin perhari tergantung alokasi dan distribusi pemerintah pusat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Imbauan kepada masyarakat saat ini sedang dipersiapkan," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinas Kesehatan Tapin, Puji Winarta, di Rantau, Senin.
Kewaspadaan terhadap penyakit flu burung, kata dia, saat ini sedang dirapatkan dengan Kementerian Kesehatan RI.
Baca juga: Dinkes Tapin di Kalsel respon kemunculan hepatitis misterius di dunia
"Terkait dengan (penularan) flu burung pada manusia di Tapin, sampai saat ini tidak ada kasus yang dilaporkan," ujarnya.
Sementara itu, pihak peternak unggas di Tapin saat ini sudah melakukan upaya pencegahan dini terkait flu burung.
"Adanya isu tersebut membuat kami harus ekstra merawat ayam di kandang," ujar Maulana, seorang peternak ayam petelur di Pulau Pinang Tapin saat dikonfirmasi ANTARA.
Kini, kata dia, peternak harus mengeluarkan biaya lebih untuk perawatan ekstra terhadap kandang dan unggas.
"Biaya meningkat sekitar 20 persen," ujarnya.
Baca juga: Sejuta vaksin perhari tergantung alokasi dan distribusi pemerintah pusat
Editor : Mahdani
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023