Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer tingkat SLTP di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sempat tertunda sekitar 45 menit karena adanya gangguan koneksi pada server dan perubahan aplikasi untuk ujian oleh Puspendik.


Panitia Pelaksana UNBK SMPN I Banjarmasin, Faridal Eddy Miharto, Senin mengatakan, akibat gangguan tersebut, pihaknya terpaksa meminta kepada seluruh peserta UNBK yang sudah siap mengerjakan soal, untuk ke luar kembali menunggu komputer selesai diinstal.

"Akibat gangguan tersebut, kita terpaksa menginstal ulang satu persatu komputer yang akan dimanfaatkan para peserta UNBK," katanya.

Beruntung, gangguan tersebut segera bisa diatasi, dan para siswa bisa kembali masuk untuk mengerjakan setiap soal yang telah disiapkan.

Walau sempat panik beberapa siswa mengaku tidak mengalami kesulitan berarti dalam melaksanakan ujian, karena tidak mengurangi waktu dalam menyelesaikan setiap soal yang ada.

UNBK SLTP di Kalimantan selatan, baru diikuti oleh sembilan sekolah, karena masih kurangnya sarana prasarana yang dimiliki oleh masing-masiang sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Kalsel, Ngadimun mengatakan, dari hasil wawancara yang dia lakukan kepada beberapa peserta UN, banyak yang mengatakan, lebih enak menggunakan sistem UNBK dibandingkan dengan sistem manual.

"Kita upayakan ujian nasional tahun mendatang, sebagian besar sekolah sudah menerapkan sistem UNBK, hal tersebut selain lebih mudah juga lebih hemat," katanya.

Melalui sistem UNBK, maka pemerintah bisa menekan biaya cetak dan distribusi soal, yang juga memakan biaya yang tidak sedikit, terutama untuk daerah-daerah terpencil.

Pelaksanaan UN SLTP 2016 di Kalimantan Selatan, diikuti sebanyak 67.426 orang peserta, dengan jumlah sekolah yang melaksanakan, sebanyak 2.131 sekolah atau lembaga.

Sedangkan peserta UN tingkat madrasah tsanawiah se-Kalsel diikuti sebanyak 21.150 orang, dengan 262 sekolah.

Khusus Banjarmasin, dari 89 sekolah hanya dua sekolah yang dinyatakan siap melaksanakan ujian nasional berbasis komputer, yaitu SMP satu dan SMP Enam, sedangkan sisanya tidak memenuhi syarat, karena belum memiliki jumlah komputer yang cukup.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016