Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Taman Budaya berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih mencintai kesenian teater tradisional Mamanda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Kepala Taman Budaya Provinsi Kalsel Suharyanti di Banjarmasin, Jumat, menuturkan kesenian teater Mamanda merupakan warisan budaya kesenian daerah Kalsel yang wajib dilestarikan.
Baca juga: Taman Budaya Kalsel Tampilkan "Mamanda" Ke Langkat
Baca juga: Taman Budaya Kalsel Tampilkan "Mamanda" Ke Langkat
Karena, ujar dia, kesenian teater Mamanda sudah masuk dalam warisan budaya tak berbeda Indonesia dari Provinsi Kalsel sejak 2016.
Suharyanti mengungkapkan sebagai kesenian tradisi pertunjukan layaknya seni Ketoprak dari Jawa tersebut penggiat seni ini harus terus ditumbuhkan dan diperhatikan.
Sebagai bentuk perhatian serius bagi pelestarian dan pembinaan kesenian yang banyak bercerita tentang kerajaan tersebut, kata Suharyanti, Taman Budaya Provinsi Kalsel menggelar pentas seni khas Kalsel itu untuk masyarakat.
Taman Budaya Kalsel, ungkap Suharyanti, menjadwalkan gelar pertunjukan teater Mamanda pertama pada tahun ini di panggung Gelora Marabahan, Barito Kuala pada Sabtu besok sekitar pukul 21.00 WITA.
"Pergelaran ini dikemas dalam satu cerita, terdapat tarian serta iringan musik di dalamnya," ujarnya.
Baca juga: "Mamanda" Tutup Temu Teater Mahasiswa Nusantara
"Pergelaran ini dikemas dalam satu cerita, terdapat tarian serta iringan musik di dalamnya," ujarnya.
Baca juga: "Mamanda" Tutup Temu Teater Mahasiswa Nusantara
Dinyatakan Suharyanti, pagelaran ini akan dilakukan secara luring maupun daring, dan untuk luring bisa dilihat di Youtube Channel Taman Budaya.
"Dalam persiapannya, kami sudah berkoordinasi dengan Disporbudpar dan Dewan Kesenian Kabupaten Batola untuk mensukseskan pagelaran awal dari program Taman Budaya," ungkap Suharyanti.
Suharyanti mengajak seluruh dari segala lapisan untuk memeriahkan pagelaran Mamanda ini.
"Karena dengan kita menonton, secara tidak langsung kita ikut melestarikan budaya Kalsel," ujarnya.
Dengan harapan, ucap dia, masyarakat mencintai dan mengingat kesenian Mamanda hingga generasi selanjutnya, meski kesenian modern menggempur.
Baca juga: Pentas Teater Mamanda "Batu Gila, Batu Tatawa"
Baca juga: Pentas Teater Mamanda "Batu Gila, Batu Tatawa"
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023