Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Taman Budaya Kalimantan Selatan berencana menampilkan kesenian teater tradisi "Mamanda" untuk menghibur warga suku Banjar yang tinggal di Langkat, Sumatra Utara.
Menurut Kepala Taman Budaya Kalsel Fahrurrazi di Banjarmasin, Selasa, program bidang kesenian ditampilkan di luar daerah ini merupakan program rutin sebagai pengembangan seni budaya Banjar di perantauan.
Sebagaimana tahun lalu, ujar dia, Taman Budaya Kalsel mengunjungi warga Banjar yang tinggal di Serdang Badagai di Sumatera Utara pula, sejumlah pementasan kesenian ditampilkan di sana.
"Ini sebagai pengobat rindu para warga kita yang turun temurun tinggal di tanah perantauan, tapi masih memegang adat dan kebudayaan suku Banjar, sekalian ajang silaturrahmi untuk ikut melestarian seni budaya leluhur," paparnya.
Menurut Fahrurrazi, tidak hanya kesenian teater tradisi mamanda yang ditampilkan biasanya itu, tapi juga kesenian lainnya seperti musik panting dan madihin.
Dikatakan dia, seni budaya khas Kalsel ini harus terus dihidupkan bahkan di tanah perantauan, sebab warga Banjar yang ada di tanah perantauan sangat banyak, utamanya di tanah Sumatra.
"Demikian juga di Tambilahan Provinsi Riau, di sana seperti kampung Banjar, jadi sangat kental sekali kebudayaan Banjar di sana, kita juga sudah beberapa kali berkegiatan seni di sana," ujar Fahrurrazi.
Dia menyatakan, Taman Budaya bertanggungjawab untuk melakukan pengelolaan dan pelestarian seni budaya daerah ini, hingga berbagai event setiap tahunnya terus dilaksanakan sebagai langkah pembinaan bagi pelaku seni dan budaya.
Menurut dia, di Kalsel sendiri Taman Budaya merencanakan ada 15 event pentas 2017 untuk seniman, sastrawan dan pelukis menunjukkan hasil karyanya.
"Seniman-seniman daerah juga kita beri ruang tampil di panggung Taman Budaya ini, meski tidak terjadwal dalam event, kita persilahkan," ucapnya.
Ditambahkan Kasi Pengembangan dan Pergelaran Taman Budaya Kalsel Arif Budiman, pihaknya tidak bisa secara keseluruhan grup kesenian di daerah ini untuk ditampilkan karena dana yang tidak mencukupi.
"Tapi kita memberikan ruang bagi seniman daerah secara mandiri mau tampil di Taman Budaya, bahkan kita bantu fasiliatsnya," ucap dia.
Menurut Arif, kesenian di Kalsel cukup berkembang saat ini, utamanya kesenian kreasi seperti tari dan teater, di mana setiap harinya panggung Taman Budaya hampir tidak pernah sepi dari berkegiatan.
"Kita tidak hanya memberi perhatian bagi palaku seni tradisi, tapi juga seni kreasi dan moderen, ini semua demi pembinaan dan menghidupkan kesenian," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Menurut Kepala Taman Budaya Kalsel Fahrurrazi di Banjarmasin, Selasa, program bidang kesenian ditampilkan di luar daerah ini merupakan program rutin sebagai pengembangan seni budaya Banjar di perantauan.
Sebagaimana tahun lalu, ujar dia, Taman Budaya Kalsel mengunjungi warga Banjar yang tinggal di Serdang Badagai di Sumatera Utara pula, sejumlah pementasan kesenian ditampilkan di sana.
"Ini sebagai pengobat rindu para warga kita yang turun temurun tinggal di tanah perantauan, tapi masih memegang adat dan kebudayaan suku Banjar, sekalian ajang silaturrahmi untuk ikut melestarian seni budaya leluhur," paparnya.
Menurut Fahrurrazi, tidak hanya kesenian teater tradisi mamanda yang ditampilkan biasanya itu, tapi juga kesenian lainnya seperti musik panting dan madihin.
Dikatakan dia, seni budaya khas Kalsel ini harus terus dihidupkan bahkan di tanah perantauan, sebab warga Banjar yang ada di tanah perantauan sangat banyak, utamanya di tanah Sumatra.
"Demikian juga di Tambilahan Provinsi Riau, di sana seperti kampung Banjar, jadi sangat kental sekali kebudayaan Banjar di sana, kita juga sudah beberapa kali berkegiatan seni di sana," ujar Fahrurrazi.
Dia menyatakan, Taman Budaya bertanggungjawab untuk melakukan pengelolaan dan pelestarian seni budaya daerah ini, hingga berbagai event setiap tahunnya terus dilaksanakan sebagai langkah pembinaan bagi pelaku seni dan budaya.
Menurut dia, di Kalsel sendiri Taman Budaya merencanakan ada 15 event pentas 2017 untuk seniman, sastrawan dan pelukis menunjukkan hasil karyanya.
"Seniman-seniman daerah juga kita beri ruang tampil di panggung Taman Budaya ini, meski tidak terjadwal dalam event, kita persilahkan," ucapnya.
Ditambahkan Kasi Pengembangan dan Pergelaran Taman Budaya Kalsel Arif Budiman, pihaknya tidak bisa secara keseluruhan grup kesenian di daerah ini untuk ditampilkan karena dana yang tidak mencukupi.
"Tapi kita memberikan ruang bagi seniman daerah secara mandiri mau tampil di Taman Budaya, bahkan kita bantu fasiliatsnya," ucap dia.
Menurut Arif, kesenian di Kalsel cukup berkembang saat ini, utamanya kesenian kreasi seperti tari dan teater, di mana setiap harinya panggung Taman Budaya hampir tidak pernah sepi dari berkegiatan.
"Kita tidak hanya memberi perhatian bagi palaku seni tradisi, tapi juga seni kreasi dan moderen, ini semua demi pembinaan dan menghidupkan kesenian," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017