Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( PUPR ) Kotabaru mengeruk sungai sebagai upaya menormalisasi fungsi sungai untuk mengurangi dampak banjir di beberapa aliran sungai di ibu kota kabupaten.

"Pengerukan ini bertujuan untuk menormalisasi daerah aliran sungai agar berfungsi dengan baik apalagi di musim hujan," Kata Kepala dinas PUPR Suprapti Tri Astuti di Kotabaru, Jumat.

Menurut Suprapti, pengerukan dilakukan di beberapa tempat di wilayah aliran sungai yang menjadi penyebab banjir,  khususnya apabila terjadi debit air naik saat terjadi hujan deras.

Seperti yang terjadi di Sungai Baharu sampai dengan samping pondok musik, Sungai Dirgahayu dan Sungai Mandin.

"Pengerukan dilakukan di titik titik yang terjadi  pendangkalan. Dan panjang sungai yang terjadi pendangkalan sekitar 695 meter," Katanya

Pendangkalan terjadi bisa disebabkan material yang terbawa oleh air dari hulu. juga diakibatkan oleh pola hidup masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai dan bantaran sungai.

Masih maraknya bangunan yang tidak memiliki ijin di aliran sungai juga membuat sungai mengalami penyempitan, dan apabila intensitas curah hujan tinggi maka  aliran sungai cepat meluap.

“Bangunan yang berada di areal sungai mengakibatkan banjir,” ujarnya
sama. Sumber pendangkalan didominasi oleh material berupa bebatuan, pasir, sampah plastik, baik di badan air maupun di bantaran sungai.


Suprapti berharap, upaya pengerukan akan mengurangi dampak meluapnya air sungai ketika banjir.

Pewarta: Ahmad Nurahsin Q

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023