Pemerintah Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan menjamin ketersediaan air bersih bagi warga Saijaan melalui pembangunan "intake" air baku dengan jaringan perpipaan di Desa Sebelimbingan berkapasitas tampung kurang lebih 3.000 meter kubik yang disalurkan ke Instalasi Pipa Air Gunung Reli.

“Dengan intake air baku dan jaringan perpipaan transmisi yang baru ini diharapkan dapat membantu PDAM dalam meningkatkan pelayanan pendistribusian air bersih ke seluruh pelanggan di Kabupaten Kotabaru,” kata Bupati Kotabaru Sayed Jafar di Kotabaru, Kamis.

Baca juga: Dewan bangun sumur bor atasi air bersih

Bupati Kotabaru menuturkan peningkatan dan penggalian sumber baru dan pembangunan intake baru akan tetap dilakukan pada Anggaran Tahun 2023 untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat.

Intake air baku yang baru saja diresmikan Bupati Kotabaru akan disalurkan ke pelanggan perusahaan daerah air minum (PDAM) yang berada di kawasan Kecamatan Pulau laut Utara dan Pulau Laut Sigam.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kotabaru Suprapti Tri Astuti menyebutkan pembangunan intake air ini menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2022 yang berasal dari DPA Dinas PUPR dengan pagu anggaran kurang lebih Rp17,4 miliar dan masa kontrak 75 hari kerja mencapai nilai kontrak kurang lebih Rp16 miliar.

“Adapun kontrak pengawasan senilai Rp354 juta lebih, jasa konstruksi dikerjakan oleh Perusahaan PT Putra Kalimantan bersatu yang beralamat di Banjarmasin adapun penyedia jasa pengawasan dikerjakan CV Tika Kreatif desain konsultan," ucap Suprapti.

Baca juga: Sebagian masyarakat Kotabaru belum teraliri air bersih

Ia juga menjelaskan pembangunan intake Sebelimbingan berupa satu bendungan dengan spesifikasi berupa konstruksi beton bertulang dengan mutu beton K 250 kemudian tinggi mercu 2,5 meter dan luas genangan kurang lebih 1.875 meter kubik kemudian volume genangan air 4.687,5 meter kubik atau sekitar empat juta liter kubik lebih.

"Dengan jumlah itu mampu melayani 38 ribu jiwa yang ada di Pulau Laut Utara," ungkap Suprapti.

Suprapti juga menerangkan Kotabaru memiliki ketersediaan air baku yang cukup, namun fasilitas dan volume pengolahan yang dimiliki oleh pemerintah daerah masih kecil berkisar kurang lebih 30 meter kubik berada di Gunungsari, kemudian 40 meter kubik yang berada di Gunung Ulin.

" Apabila kita ingin memenuhi kebutuhan masyarakat kita harus membangun lagi pengolahan air bersih kurang lebih 100 meter kubik setiap pengolahan air," ujar Suprapti.

Baca juga: DPRD Kotabaru desak Pemda selesaikan masalah air bersih

Pewarta: Ahmad Nurahsin Q

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023