Sekretaris Komisi III DPRD Kotabaru Kalimantan Selatan, M lutfi Ali mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi pasang air laut atau rob di kawasan wilayah pesisir hingga Maret 2023.
"Mengimbau kepada masyarakat pesisir, nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan adanya banjir rob," kata M.Lutfi Ali di Kotabaru, Senin.
Baca juga: BPBD Kotabaru Keluarkan peringatan dini ROB di 17 Kecamatan
Lutfi mengatakan peringatan dini rob yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) pada 17 Kecamatan yang berpotensi mengalami kenaikan air laut merupakan deteksi awal yang harus dilakukan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
"Sebagian wilayah Kabupaten Kotabaru merupakan wilayah pesisir, jadi tingkatkan kewaspadaan," tutur Lutfi.
Lutfi juga meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar terutama warga di pesisir yang beraktivitas di laut untuk tetap tenang dan berhati-hati menghadapi fenomena ini diperkirakan hingga Maret mendatang.
"Bagi nelayan yang akan turun ke laut gunakan life jacket dan tidak turun ke laut jika cuaca tidak memungkinkan," ujar Lutfi.
Baca juga: Nelayan Kotabaru antisipasi banjir rob amankan tambak
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Hendra Indrayanan mengeluarkan peringatan dini rob pada 17 Kecamatan di wilayah pesisir Kabupaten Kotabaru mulai dari Februari-Maret 2023.
"Berdasarkan data, perkiraan terjadi pada tanggal 18-24 Februari, 11- 14 Maret serat 24-28 Maret 2023," ungkap Hendra.
Menurut dia, wilayah terdampak banjir ROB terdiri dari 17 kecamatan di wilayah pesisir meliputi Kecamatan Pulau Laut Tengah, Pulau Laut Timur, Pulau Laut Utara, Pulau Laut Barat, Pulau Laut Selatan, Pulau Laut Kepulauan, Pulau Laut Tanjung Selayar, Pulau Sebuku, dan Sampanahan.
Wilayah Kelumpang mencakup Kecamatan Kelumpang Barat,Kelumpang Hilir, Kelumpang Hulu. Kelumpang Selatan, Kelumpang Tengah, Kelumpang Utara, dan Kecamatan Pamukan Selatan.
Baca juga: BMKG : Waspada Banjarmasin-Kotabaru dilanda rob dalam dua hari ke depan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Mengimbau kepada masyarakat pesisir, nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan adanya banjir rob," kata M.Lutfi Ali di Kotabaru, Senin.
Baca juga: BPBD Kotabaru Keluarkan peringatan dini ROB di 17 Kecamatan
Lutfi mengatakan peringatan dini rob yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) pada 17 Kecamatan yang berpotensi mengalami kenaikan air laut merupakan deteksi awal yang harus dilakukan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
"Sebagian wilayah Kabupaten Kotabaru merupakan wilayah pesisir, jadi tingkatkan kewaspadaan," tutur Lutfi.
Lutfi juga meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar terutama warga di pesisir yang beraktivitas di laut untuk tetap tenang dan berhati-hati menghadapi fenomena ini diperkirakan hingga Maret mendatang.
"Bagi nelayan yang akan turun ke laut gunakan life jacket dan tidak turun ke laut jika cuaca tidak memungkinkan," ujar Lutfi.
Baca juga: Nelayan Kotabaru antisipasi banjir rob amankan tambak
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Hendra Indrayanan mengeluarkan peringatan dini rob pada 17 Kecamatan di wilayah pesisir Kabupaten Kotabaru mulai dari Februari-Maret 2023.
"Berdasarkan data, perkiraan terjadi pada tanggal 18-24 Februari, 11- 14 Maret serat 24-28 Maret 2023," ungkap Hendra.
Menurut dia, wilayah terdampak banjir ROB terdiri dari 17 kecamatan di wilayah pesisir meliputi Kecamatan Pulau Laut Tengah, Pulau Laut Timur, Pulau Laut Utara, Pulau Laut Barat, Pulau Laut Selatan, Pulau Laut Kepulauan, Pulau Laut Tanjung Selayar, Pulau Sebuku, dan Sampanahan.
Wilayah Kelumpang mencakup Kecamatan Kelumpang Barat,Kelumpang Hilir, Kelumpang Hulu. Kelumpang Selatan, Kelumpang Tengah, Kelumpang Utara, dan Kecamatan Pamukan Selatan.
Baca juga: BMKG : Waspada Banjarmasin-Kotabaru dilanda rob dalam dua hari ke depan
Editor : Taufik Ridwan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023