Seorang warga Desa Tambalang Kecamatan Sungai Pandan (Alabio) Kabupaten Hulu Sungai Utara meninggal dunia tersambar petir.
Rilis yang diterima Kamis dari Polsek Sungai Pandan, seorang warga berinisial AR (19) tewas tersambar petir pada Rabu (15/2) saat tengah bekerja.
"Berdasarkan keterangan dari petugas Puskesmas Alabio bahwa tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan pada tubuh korban selain bekas luka bakar, " ujar Kapolsek Sungai Pandan Iptu Abdurahman.
Abdurrahman mengatakan, kemungkinan besar korban tewas akibat tersambar petir karena saksi/ibu korban mendengar suara petir sesaat sebelum menemukan tubuh putranya tergeletak disamping pondok dekat sawah.
Kesimpulan ini pun diperoleh petugas Polsek setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menggali keterangan saksi&-saksi.
Kapolsek menjelaskan, pada saat Korban dan Saksi/ibu korban sedang bekerja di Sawah tiba-tiba cuaca berubah/gerimis dan terdengar Suara Petir, setelah itu ibu korban bermaksud untuk berlindung ke Pondok miliknya dan menemukan Korban dengan Posisi Terlentang tepat ditepi Pondok,
Selanjutnya saksi/ibu korban berteriak meminta tolong kemudian beberapa warga datang membantu mengangkat korban membawa ke Puskesmas Alabio, dan dinyatakan meninggal dunia oleh petugas Puskesmas Alabio,
Kapolsek menghimbau kepada warga agar waspada terhadap kilat dan petir, terutama saat beraktivitas di sawah, jika hujan deras, lebih baik pulang atau berteduh saja, tentunya sangat berbahaya, jika beraktifitas, terutama di ruang terbuka seperti di persawahan, dimana bisa saja petir datang menyambar.
“Lebih baik menunggu hujan reda, baru kembali beraktifitas, ingat utamakan keselamatan jiwa dan raga, karena keluarga pasti menunggu di rumah.” tandas Kapolsek.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Rilis yang diterima Kamis dari Polsek Sungai Pandan, seorang warga berinisial AR (19) tewas tersambar petir pada Rabu (15/2) saat tengah bekerja.
"Berdasarkan keterangan dari petugas Puskesmas Alabio bahwa tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan pada tubuh korban selain bekas luka bakar, " ujar Kapolsek Sungai Pandan Iptu Abdurahman.
Abdurrahman mengatakan, kemungkinan besar korban tewas akibat tersambar petir karena saksi/ibu korban mendengar suara petir sesaat sebelum menemukan tubuh putranya tergeletak disamping pondok dekat sawah.
Kesimpulan ini pun diperoleh petugas Polsek setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menggali keterangan saksi&-saksi.
Kapolsek menjelaskan, pada saat Korban dan Saksi/ibu korban sedang bekerja di Sawah tiba-tiba cuaca berubah/gerimis dan terdengar Suara Petir, setelah itu ibu korban bermaksud untuk berlindung ke Pondok miliknya dan menemukan Korban dengan Posisi Terlentang tepat ditepi Pondok,
Selanjutnya saksi/ibu korban berteriak meminta tolong kemudian beberapa warga datang membantu mengangkat korban membawa ke Puskesmas Alabio, dan dinyatakan meninggal dunia oleh petugas Puskesmas Alabio,
Kapolsek menghimbau kepada warga agar waspada terhadap kilat dan petir, terutama saat beraktivitas di sawah, jika hujan deras, lebih baik pulang atau berteduh saja, tentunya sangat berbahaya, jika beraktifitas, terutama di ruang terbuka seperti di persawahan, dimana bisa saja petir datang menyambar.
“Lebih baik menunggu hujan reda, baru kembali beraktifitas, ingat utamakan keselamatan jiwa dan raga, karena keluarga pasti menunggu di rumah.” tandas Kapolsek.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023