Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan H Hormansyah mengatakan, Kabupaten Hulu Sungai Utara harus berusaha maksimal agar jangan lagi sebagai daerah tertinggal.
"Kita hendaknya jangan merasa puas atau bangga dengan kategori daerah tertinggil sehingga banyak mendapatkan kucuran dana dari pemerintah pusat," ucap anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) asal Hulu Sungai Utara (HSU) itu di Banjarmasin, Selasa.
Laki-laki kelahiran 8 Agustus 1970 atau berbintang Leo itu menyayangkan dan mengaku malu HSU masih kategori daerah tertinggal, sementara Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel sejak 2011 keluar sebagai daerah tertinggal.
Wakil rakyat bergelar sarjana agama dan sarjana hukum itu juga menyayangkan HSU sebagai daerah pemilihannya menjadi "juru kunci" Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari kabupaten/kota seprovinsi ini.
Menurut Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kalsel itu, ke depan pemerintah kabupaten (Pemkab) HSU dan masyarakat setempat harus lebih bersinergi dalam membangun yang menggunakan motto daerah "Agung" tersebut.
"Prioritas utama membangun `Bumi Agung` HSU tersebut pada sumber daya manusia (SDM), baik bagi mereka yang berada di pemerintahan atau birokrasi maupun masyarakat setempat," tutur laki-laki yang mau mencalon kepala daerah kabupaten itu.
Dengan membangun SDM yang lebih berkualitas dan handal, menurut laki-laki berbadan bongsor itu, HSU bisa kembali jaya sebagaimana tahun 1980-an.
Sebagai contoh "negeri Sakura" atau "matahari terbit" Jepang bisa menjadi negara maju karena SDM mereka berkualitas dan handal, bukan semata-mata sumber daya alam (SDA).
Ia berkeyakinan, HSU akan bisa meraih kembali masa kejayaan sebagaimana tahun 1980-an, bahkan kemungkinan akan lebih maju lagi bila memiliki SDM yang makin berkualitas dan handal.
"Apalagi HSU juga masih menyimpan berbagai SDA yang cukup potensial. Tinggal bagaimana menggali dan memanfaatkan potensi SDA guna peningkatan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat setempat," demikian Hormansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Kita hendaknya jangan merasa puas atau bangga dengan kategori daerah tertinggil sehingga banyak mendapatkan kucuran dana dari pemerintah pusat," ucap anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) asal Hulu Sungai Utara (HSU) itu di Banjarmasin, Selasa.
Laki-laki kelahiran 8 Agustus 1970 atau berbintang Leo itu menyayangkan dan mengaku malu HSU masih kategori daerah tertinggal, sementara Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel sejak 2011 keluar sebagai daerah tertinggal.
Wakil rakyat bergelar sarjana agama dan sarjana hukum itu juga menyayangkan HSU sebagai daerah pemilihannya menjadi "juru kunci" Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari kabupaten/kota seprovinsi ini.
Menurut Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kalsel itu, ke depan pemerintah kabupaten (Pemkab) HSU dan masyarakat setempat harus lebih bersinergi dalam membangun yang menggunakan motto daerah "Agung" tersebut.
"Prioritas utama membangun `Bumi Agung` HSU tersebut pada sumber daya manusia (SDM), baik bagi mereka yang berada di pemerintahan atau birokrasi maupun masyarakat setempat," tutur laki-laki yang mau mencalon kepala daerah kabupaten itu.
Dengan membangun SDM yang lebih berkualitas dan handal, menurut laki-laki berbadan bongsor itu, HSU bisa kembali jaya sebagaimana tahun 1980-an.
Sebagai contoh "negeri Sakura" atau "matahari terbit" Jepang bisa menjadi negara maju karena SDM mereka berkualitas dan handal, bukan semata-mata sumber daya alam (SDA).
Ia berkeyakinan, HSU akan bisa meraih kembali masa kejayaan sebagaimana tahun 1980-an, bahkan kemungkinan akan lebih maju lagi bila memiliki SDM yang makin berkualitas dan handal.
"Apalagi HSU juga masih menyimpan berbagai SDA yang cukup potensial. Tinggal bagaimana menggali dan memanfaatkan potensi SDA guna peningkatan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat setempat," demikian Hormansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016