Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Yani Helmi atau yang akrab dengan sapaan Paman Yani berharap maksimalkan pemanfaatan lahan tidur di provinsinya.
"Harapan itu saat reses di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Kalsel," ujar Wakil Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan tersebut melalui telepon seluler, Jumat malam.
Ia mengungkapkan, di "Bumi Bersujud" Tanbu masih terdapat ratusan hektare (ha) berupa persawahan yang merupakan lahan tidur atau kurang termanfaatkan secara maksimal.
Padahal, menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu, sektor pertanian masih menjadi tumpuan ekonomi utama warga masyarakat setempat.
Menanggapi persoalan lahan tidur, Wakil Ketua Komisi II yang juga membidangi pertanian secara umum tersebut menyatakan, bila hal itu terjadi bisa berdampak inflasi pada daerah penghasil beras.
"Apabila lahan tidur itu dikerjakan dengan baik maka komoditas beras dapat terpenuhi, terutama wilayah Kecamatan Kusan Hilir dan Tengah merupakan penopang padi terbesar di Bumi Bersujud Tanbu," ujar wakil rakyat asal Dapil tersebut.
Usai reses di Desa Salimuran Tanbu baru-baru ini, dia minta masalah lahan tidur perlu menjadi perhatian bersama, baik para pemangku kepentingan terkait maupun warga masyarakat sendiri.
Dari hasil pengamatan, tercatat rata-rata 90 persen pada dua kecamatan (Kusan Hilir dan Kusan Tengah) berprofesi sebagai petani. "Warga pun berharap agar lahan tidur yang terdapat di Kusan Hilir dan Tengah dapat maksimal mereka garap, ungkap Paman Yani.
Reses Paman Yani pada beberapa tempat lebih menyentuh pertanian. Hal tersebut akan dia sampaikan ke "Rumah Banjar" (DPRD Kalsel) dan semoga bisa mendapat perhatian sesuai kondisi keuangan daerah.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Salimuran Hayuddin menyebutkan, sebanyak 200 ha persawahan di desanya tercatat masih berstatus lahan tidur.
Oleh karenanya, menurut dia, perlu adanya keseriusan lagi dari para petani, khususnya ksum millenial.
"Artinya kita perlu perhatin, karena tidak maksimalnya hasil panen. Dengan hadirnya Paman Yani diharapkan bisa maksimal," ujar Kades seraya menginginkan tempat pengering padi yang memadai.
Di lokasi yang sama, anggota Komisi II DPRD Tanbu Hermanuddin menuturkan, kewenagan yang menjadi kabupaten tentu dia perjuangankan, apalagi, penopang utama mereka sebagian besar di Kusan Hilir dan Tengah petani.
"Kami sangat mengapresiasi atas perhatian Paman Yani. Kusan Hilir dan Tengah rata-rata penghasil komoditas beras tentu apabila masih masuk dalam daerah hal tersebut pun akan diperjuangkan," kata Hermanuddin.
Anggota Komisi membidangi ekonomi dan keuangan tersebut juga mendukung skala prioritas dari profesi warga desa menjadi petani.
"Kita ketahui sendiri perkebunan dan peternakan hingga pertanian itu skala lingkup besar ada pula di provinsi," lanjut wakil rakyat Bumi Bersujud Tanbu tersebut.
Sebagai catatan Tanbu ibukotanya Batulicin (260 kilometer tenggara Banjarmasin) pemeliharaan Kabupaten Kotabaru Kalsel Tahun 2003.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Harapan itu saat reses di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Kalsel," ujar Wakil Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan tersebut melalui telepon seluler, Jumat malam.
Ia mengungkapkan, di "Bumi Bersujud" Tanbu masih terdapat ratusan hektare (ha) berupa persawahan yang merupakan lahan tidur atau kurang termanfaatkan secara maksimal.
Padahal, menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu, sektor pertanian masih menjadi tumpuan ekonomi utama warga masyarakat setempat.
Menanggapi persoalan lahan tidur, Wakil Ketua Komisi II yang juga membidangi pertanian secara umum tersebut menyatakan, bila hal itu terjadi bisa berdampak inflasi pada daerah penghasil beras.
"Apabila lahan tidur itu dikerjakan dengan baik maka komoditas beras dapat terpenuhi, terutama wilayah Kecamatan Kusan Hilir dan Tengah merupakan penopang padi terbesar di Bumi Bersujud Tanbu," ujar wakil rakyat asal Dapil tersebut.
Usai reses di Desa Salimuran Tanbu baru-baru ini, dia minta masalah lahan tidur perlu menjadi perhatian bersama, baik para pemangku kepentingan terkait maupun warga masyarakat sendiri.
Dari hasil pengamatan, tercatat rata-rata 90 persen pada dua kecamatan (Kusan Hilir dan Kusan Tengah) berprofesi sebagai petani. "Warga pun berharap agar lahan tidur yang terdapat di Kusan Hilir dan Tengah dapat maksimal mereka garap, ungkap Paman Yani.
Reses Paman Yani pada beberapa tempat lebih menyentuh pertanian. Hal tersebut akan dia sampaikan ke "Rumah Banjar" (DPRD Kalsel) dan semoga bisa mendapat perhatian sesuai kondisi keuangan daerah.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Salimuran Hayuddin menyebutkan, sebanyak 200 ha persawahan di desanya tercatat masih berstatus lahan tidur.
Oleh karenanya, menurut dia, perlu adanya keseriusan lagi dari para petani, khususnya ksum millenial.
"Artinya kita perlu perhatin, karena tidak maksimalnya hasil panen. Dengan hadirnya Paman Yani diharapkan bisa maksimal," ujar Kades seraya menginginkan tempat pengering padi yang memadai.
Di lokasi yang sama, anggota Komisi II DPRD Tanbu Hermanuddin menuturkan, kewenagan yang menjadi kabupaten tentu dia perjuangankan, apalagi, penopang utama mereka sebagian besar di Kusan Hilir dan Tengah petani.
"Kami sangat mengapresiasi atas perhatian Paman Yani. Kusan Hilir dan Tengah rata-rata penghasil komoditas beras tentu apabila masih masuk dalam daerah hal tersebut pun akan diperjuangkan," kata Hermanuddin.
Anggota Komisi membidangi ekonomi dan keuangan tersebut juga mendukung skala prioritas dari profesi warga desa menjadi petani.
"Kita ketahui sendiri perkebunan dan peternakan hingga pertanian itu skala lingkup besar ada pula di provinsi," lanjut wakil rakyat Bumi Bersujud Tanbu tersebut.
Sebagai catatan Tanbu ibukotanya Batulicin (260 kilometer tenggara Banjarmasin) pemeliharaan Kabupaten Kotabaru Kalsel Tahun 2003.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023