Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, menjalankan program Sosialisasi dan Simulasi Pendidikan Aman Bencana (SPAB) untuk menanamkan kesiapsiagaan sejak dini di lingkungan sekolah.
"Kegiatan ini kami laksanakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana, terutama pada usia dini di lingkungan sekolah," kata Kepala Pelaksana BPBD Balangan H Rahmi di Paringin, Rabu.
Baca juga: Pemkab Balangan gunakan alat EWS untuk pantau debit air
Dia menuturkan target program tersebut menyasar lingkungan pendidikan yaitu sekolah-sekolah yang berlokasi di wilayah rawan bencana, selain itu adanya program ini juga mendukung untuk pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Kabupaten Balangan.
Lebih lanjut ucapnya, lingkungan pendidikan yaitu sekolah yang juga merupakan bagian dari masyarakat termasuk yang terpenting untuk diberikan sosialisasi, pemahaman dan edukasi tentang kesiapsiagaan bencana.
Oleh karenanya, salah satu tujuan program ini agar anak didik lebih paham dan mengerti sejak awal tindakan yang harus dilakukan jika terjadi sebuah bencana di lingkungan tersebut, misalnya banjir atau kebakaran.
Baca juga: BNPB pusat sebut IRB tahun 2022 Balangan menurun
Selain pemberian materi, dalam program ini juga dilaksanakan simulasi di lapangan tentang bagaimana cara mengantisipasi agar tidak panik jika terjadi bencana terutama di rumah atau di sekolahan.
Menurut Rahmi, pemahaman sejak dini tentang kesiapsiagaan bencana ini sangat penting diberikan, agar bisa menjaga dan menyelamatkan diri serta orang di sekitar dengan tidak panik saat terjadi bencana.
"Kami berharap satuan pendidikan di Balangan terutama di wilayah rawan bencana memiliki ketahanan dan kemampuan untuk menghadapi ancaman bencana di sekitar lingkungan mereka," ujar dia.
Baca juga: Kudratullah kembali nahkodai TRC BPBD Balangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Kegiatan ini kami laksanakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana, terutama pada usia dini di lingkungan sekolah," kata Kepala Pelaksana BPBD Balangan H Rahmi di Paringin, Rabu.
Baca juga: Pemkab Balangan gunakan alat EWS untuk pantau debit air
Dia menuturkan target program tersebut menyasar lingkungan pendidikan yaitu sekolah-sekolah yang berlokasi di wilayah rawan bencana, selain itu adanya program ini juga mendukung untuk pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Kabupaten Balangan.
Lebih lanjut ucapnya, lingkungan pendidikan yaitu sekolah yang juga merupakan bagian dari masyarakat termasuk yang terpenting untuk diberikan sosialisasi, pemahaman dan edukasi tentang kesiapsiagaan bencana.
Oleh karenanya, salah satu tujuan program ini agar anak didik lebih paham dan mengerti sejak awal tindakan yang harus dilakukan jika terjadi sebuah bencana di lingkungan tersebut, misalnya banjir atau kebakaran.
Baca juga: BNPB pusat sebut IRB tahun 2022 Balangan menurun
Selain pemberian materi, dalam program ini juga dilaksanakan simulasi di lapangan tentang bagaimana cara mengantisipasi agar tidak panik jika terjadi bencana terutama di rumah atau di sekolahan.
Menurut Rahmi, pemahaman sejak dini tentang kesiapsiagaan bencana ini sangat penting diberikan, agar bisa menjaga dan menyelamatkan diri serta orang di sekitar dengan tidak panik saat terjadi bencana.
"Kami berharap satuan pendidikan di Balangan terutama di wilayah rawan bencana memiliki ketahanan dan kemampuan untuk menghadapi ancaman bencana di sekitar lingkungan mereka," ujar dia.
Baca juga: Kudratullah kembali nahkodai TRC BPBD Balangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023