Petani di Desa Sungai limau, Kecamatan Pulau Laut Timur Kotabaru Kalimantan Selatan menunda penanaman padi seluas 125 hektare karena menghindari ancaman serangan hama tikus.

" Kita akan lakukan penanaman pada Februari setelah musim tikus bersembunyi, karena saat ini masa membuat sarang dan hamil  beranak itu selam 3 bulan," kata Ketua kelompok taniTunas Muda, Gajali Rahman, di Sungai Limau Senin

Menurut dia, Lahan seluas 125 hektare tersebut rencananya akan ditanami padi jenis  varietas unggul IR Nutri Zink, baru akan diolah pada Februari - Maret,

"Pola tanam yang akan gunakan adalah 125 hektare dibagi lima kelompok tani dengan jumlah 10 rang, dan ditanam dalam dua kali satu tahun," ujarnya

Penyuluh pertanian lapangan ( PPL) Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian, Khairin Erita mengatakan sistem pengolahan lahan pertanian di Desa Sungai Limau mengandalkan irigasi sistem tadah hujan dengan resiko pada hasil panen.

"Hasil panen di tahun kemaren per hektarnya mampu menghasilkan gabah seberat 2.5 hingga 3 ton, dengan varietas IR Nutri zing ," katanya

Menurutnya pengolahan lahan di Desa Sungai limau banyak mengandalkan tenaga atau kelompok tani dari kalangan tua karena generasi mudanya banyak memilih untuk melakukan pekerjaan lain di luar kampung.

" Sayang kalo Kotabaru tidak mampu berswasembada pangan karena lahan masih banyak dan belum tergarap," tuturnya

Khairin Erita berharap, generasi muda mampu dan mau untuk mendedikasikan  di bidang pertanian karena pertanian merupakan penyangga pangan bagi warga Kotabaru dan lainya.

Pewarta: Ahmad Nurahsin Q

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023