Kotabaru,  (AntaranewsKalsel) - Sebagian petani di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mulai melakukan persiapan tanam padi ke dua dalam satu tahun meski menghadapi musim kemarau.


"Alhamdulillah, biasanya kami hanya bisa tanam sekali dalam setahun, tetapi akhir-akhir ini petani di sini mulai melakukan dua kali musim tanam," kata Petani di Kelumpang Selatan, Kotabaru, Abu Bakar, Minggu.

Dikatakan, musim tanam pertama dilakukan pada Desember 2015 - Januari 2016, dan panen Maret-April 2016.

Menurut petani, musim tanam ke dua diprediksi akan menghadapi musim kemarau, sehingga petani lebih memilih bibit padi yang berumur pendek maksimal tiga bulan panen.

Mereka khawatir, pada saat padi mulai keluar (brobot) terjadi musim kemarau, padahal saat itu padi waktunya mengisi bulir-bulir sehingga diperlukan air yang cukup.

Untuk mengantisipasi kemarau agar padi tetap menadapatkan pasokan air cukup, petani membuat persemaian benih sebelum padi dipanen. Agar saat benih sudah berumur cukup bisa langsung ditanam.

"Umur benih untuk siap ditanam rata-rata 30 hari. Apabila padi sudah dipanen lahannya bisa langsung dibajak dan ditanami, tanpa menunggu karena benihnya sudah disiapkan," ujar Dasim seorang petani.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kotabaru Hairudin, mengatakan, untuk meningkatkan produksi padi, pemerintah memprogramkan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian.

Meningkatkan produktivitas bisa melalui beberapa cara, pertama meningkatkan produksi dari misalnya 4,5 ton per ha, menjadi 5 ton per ha, atau yang biasanya hanya satu kali tanam bisa dilakukan menjadi dua kali tanam dan yang lainnya.

Sedangkan peningkatan produksi juga bisa dilakukan dengan menambah luas areal tanam atau luas sawah.

Dikatakan, mulai 2003-2014 berhasil mencetak sawah baru seluas 8.711 hektare di 21 kecamatan.

Pencetakan sawah baru yang dilakukan Pemkab Kotabaru sejak 2003-2006 seluas 1.900 hektare, sedangkan 2007-2014 cetak sawah dibiayai APBN dengan luas 6.811 hektare.

Tahun 2016 Kotabaru kembali merencanakan mencetak sawah baru seluas 1.000 hektare, dan Desa Teluk Sirih mendapatkan jatah cetak sawah 50 hektare.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016