Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menyusun dan mempersiapkan rencana penanganan bencana di daerah "Bumi Bersujud" bersama tim ahli kebencanaan dan BNPB.
"Susunan dan persiapan ini berlaku hingga periode 2029," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tanah Bumbu, Sulhadi, di Batulicin Jumat.
Ia mengatakan, tujuannya menyusun strategi penangan bencana untuk menyesuaikan keperluan daerah rawan bencana. Sehingga penanganan bencana dapat dilakukan secara maksimal.
Sebelumnya, pada tahun 2022 BPBD Tanah Bumbu juga menyusun kontijensi bencana banjir dan regulasi itu sudah dijadikan perbup. Dan yang ke dua juga sudah menyusun kajian resiko bencana dan sudah dijadikan perbup pada akhir 2022.
"Dengan disusunnya rencana penanganan bencana maka indeks ketahanan daerah dapat terlihat. yang dulunya kesiapan penanganan bencana 0,42 persen kini menjadi 0,46," jelasnya.
Artinya semakin tinggi indeks ketahanan daerah maka indeks resiko bencana di Tanah Bumbu menurun.
Dijelaskan Sulhadi, pada Desember 2022 kasus bencana banjir rob di Tanah Bumbu sebanyak satu kasus yakni di Kecamatan Sungai, Kecamatan Kusan hilir dan Satui
Kasus kebakaran pemukiman sebanyak lima kasus di Kecamatan Satui, Kusan hilir, Kusan Tengah, Kecamatan Simpang empat. Kebakaran hutan dan lahan sebanyak lima kasus di Kecamatan Batulicin
Kasus angin puting beliung tiga kasus di Kusan Hilir dan Satui, kasus kekeringan tidak ada.
Kasus Tersambar petir dua kasus di Kecamatan Karang Bintang dan Satui, sedangkan kasus orang tenggelam lima kasus di Kecamatan Kusan Hilir.
"Upaya yang dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan yang bersangkutan juga mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah," tegasnya.
untuk mendukung itu, kini BPBD Tanah Bumbu telah miliki 40 personil termasuk TRC sebanyak sepuluh orang yang siap siaga untuk menanggulangi resiko bencana.
"Hal itu juga didukung dengan adanya sarana dan prasarana seperti perahu karet, alat pemadam kebakaran hutan lain sebagainya," pungkas Sulhadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Susunan dan persiapan ini berlaku hingga periode 2029," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tanah Bumbu, Sulhadi, di Batulicin Jumat.
Ia mengatakan, tujuannya menyusun strategi penangan bencana untuk menyesuaikan keperluan daerah rawan bencana. Sehingga penanganan bencana dapat dilakukan secara maksimal.
Sebelumnya, pada tahun 2022 BPBD Tanah Bumbu juga menyusun kontijensi bencana banjir dan regulasi itu sudah dijadikan perbup. Dan yang ke dua juga sudah menyusun kajian resiko bencana dan sudah dijadikan perbup pada akhir 2022.
"Dengan disusunnya rencana penanganan bencana maka indeks ketahanan daerah dapat terlihat. yang dulunya kesiapan penanganan bencana 0,42 persen kini menjadi 0,46," jelasnya.
Artinya semakin tinggi indeks ketahanan daerah maka indeks resiko bencana di Tanah Bumbu menurun.
Dijelaskan Sulhadi, pada Desember 2022 kasus bencana banjir rob di Tanah Bumbu sebanyak satu kasus yakni di Kecamatan Sungai, Kecamatan Kusan hilir dan Satui
Kasus kebakaran pemukiman sebanyak lima kasus di Kecamatan Satui, Kusan hilir, Kusan Tengah, Kecamatan Simpang empat. Kebakaran hutan dan lahan sebanyak lima kasus di Kecamatan Batulicin
Kasus angin puting beliung tiga kasus di Kusan Hilir dan Satui, kasus kekeringan tidak ada.
Kasus Tersambar petir dua kasus di Kecamatan Karang Bintang dan Satui, sedangkan kasus orang tenggelam lima kasus di Kecamatan Kusan Hilir.
"Upaya yang dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan yang bersangkutan juga mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah," tegasnya.
untuk mendukung itu, kini BPBD Tanah Bumbu telah miliki 40 personil termasuk TRC sebanyak sepuluh orang yang siap siaga untuk menanggulangi resiko bencana.
"Hal itu juga didukung dengan adanya sarana dan prasarana seperti perahu karet, alat pemadam kebakaran hutan lain sebagainya," pungkas Sulhadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023