Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) menyatakan siap menghadapi persaingan dengan tenaga kerja asing dalam pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau Pasar Bebas ASEAN yang tidak bisa dibendung lagi ini.

Ketua Umum MAPPI pusat Okky Danuza saat pembukaan rapat kerja nasional MAPPI di Banjarmasin, Jumat, menyatakan, dengan upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terus dikembangkan organisasinya, tentunya sudah sangat siap menghadapi persaingan di MEA ini.

"Untuk penilai dari asing, tentunya sudah mulai berlakunya MEA kita tidak bisa membendung lagi, tapi kita yakin SDM kita sudah sangat bisa bersaing," ujarnya.

Okky mengatakan, MAPPI sudah cukup aktif juga di tingkat internasional, sehingga tidak ada kekhawatiran untuk bersaing dengan SDM luar negeri untuk pansa pasar di negeri sendiri.

"Jadi SDM kita juga sudah teruji, bahkan saat ini kita juga terlibat aktif di berbagai lembaga negera seperti di KPK dan perbankan," tuturnya.

Sejauh ini, beber Okky, MAPPI sudah memiliki sebanyak 12 Dewan Pengurus Daerah (DPD) yang tersebar di Indonesia, dengan anggota kurang lebih ribuan orang.

"Kita akui SDM MAPPI saat ini memang masih kurang, apalagi di daerah-daerah, makanya senghaja kita gelar Raker di luar pulau Jawa dan Sumatera, yakni, di Banjarmasin, agar bisa berkembang tenaga profisionalitas ini," ucapnya.

Ditambahkan Ketua DPD MAPPI Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) Bambang Hery Susanto, bahwa SDM MAPPI yang tergabung di dua provinsi ini masih sangatlah minim, di mana saat ini hanya sebanyak 56 orang.

"Itupun kita sudah menggandeng akademisi dan pemerintahan, masalah besar yang dihadapi memang masih berkisar tentang penilaian tentang pembebasan lahan," tuturnya.

Menurut dia, pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunannya, utamanya infrastruktur jalan, selalu banyak membebaskan lahan, di sanalah pihaknya ikut berperan aktif melakukan penilaian harga lahan yang profisional dan bisa dipertanggungjawabkan.

"Makanya juga tema Raker kita hari ini "Membangun penilaian indonesia yang berintegritas, nasional, dan terpercaya" sebagai motivasi," katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kalsel H Rudy Resnawan yang membuka Raker MAPPI di Hotel Golden Tulip tersebut menyatakan, MAPPI sebagai mitra pemerintah yang penting saat ini, sehingga koordinasi harus terus sinergi dijalin.

"Kita minta, MAPPI dalam Raker ini akan bisa menghasilkan terobosan-terobosan baik bagi pembangunan negeri ini, utamanya soal pembebasan lahan yang bisa masih bertentangan dengan masyarakat, hingga kemeja hijau," ujarnya.

Dia berharap, ada solusi yang bisa diberikan MAPPI bagi masalah negeri ini yang terkadang pemerintah harus berhadapan dengan rakyatnya, utamanya dalam melakukan pembebasan lahan, sehingga tidak ada lagi sengketa hingga pertikaian.

"Negeri ini adalah milik kita bersama, sehingga tanggungjawab kita bersama pula menjaganya agar terus maju dan damai," pungkasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016